Satgas BLBI Kuasai Rp44,8 Miliar Aset Obligor di Tangsel dan Banjar

Pengurusan aset sitaan dilakukan melalui mekanisme PUPN.

Satgas BLBI Kuasai Rp44,8 Miliar Aset Obligor di Tangsel dan Banjar
ANTARA FOTO/Fauzan
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Satgas BLBI kembali melakukan penguasaan fisik aset properti eks BLBI dan penyitaan harta kekayaan lain terkait debitur/obligor.
  • Aset properti dan kekayaan lain obligor yang dieksekusi mencapai Rp44,8 miliar, termasuk 58 bidang tanah dengan estimasi nilai Rp40 miliar.
  • Satgas BLBI akan terus berupaya memastikan pengembalian hak tagih negara melalui serangkaian upaya seperti pemblokiran, penyitaan, dan penjualan aset-aset obligor/debitur.

Jakarta, FORTUNE -  Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) kembali melakukan penguasaan fisik aset properti eks BLBI serta penyitaan harta kekayaan lain terkait debitur/obligor.

Pada minggu kedua Juli, aset properti dan kekayaan lain obligor yang dieksekusi Satgas mencapai Rp44,8 miliar, berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) tanah.

Ini terdiri dari, pertama, penyitaan atas harta kekayaan lain terkait debitur PT Linolen Sari Nabati Murni berupa 58 bidang tanah seluas 5.085 m2 dan segala sesuatu di atasnya yang terletak di Perumahan Duren Vilage, Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, dengan estimasi nilai Rp40 miliar. 

Penyitaan ini ditujukan untuk menyelesaikan utang kepada negara yang hingga saat ini belum diselesaikan, dengan nilai Rp31,31 miliar—sudah termasuk biaya administrasi pengurusan piutang negara 10 persen. 

"Penyitaan dilakukan oleh Satgas BLBI dengan jurusita Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tangerang II," kata Ketua Satgas BLBI, Rionald Silaban, dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (11/7).

Kedua, penguasaan fisik aset properti eks BPPN melalui pemasangan plang atas enam bidang tanah seluas 83.244 m2 yang terletak di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Aset ini berasal dari Barang Jaminan Diambil Alih (BJDA) eks Setia Komandotama/Bank PDFCI BTO dengan estimasi nilai Rp4,8 miliar.

"Penguasaan dimaksud dilakukan oleh Tim Satgas BLBI yang dipimpin Afwan Fauzi bersama Kepala Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah, Kusumawardhani, beserta jajaran, Plh. Kepala KPKNL Banjarmasin," ujar Rionald.

Rionald menyatakan Satgas BLBI akan terus berupaya memastikan pengembalian hak tagih negara melalui serangkaian upaya seperti pemblokiran, penyitaan, dan penjualan aset-aset obligor/debitur yang merupakan jaminan maupun harta kekayaan lain. 

Proses pengurusan atas barang jaminan milik debitur/obligor yang telah disita akan dilanjutkan melalui mekanisme PUPN, yaitu dijual secara terbuka melalui lelang dan/atau penyelesaian lainnya.

"Terhadap aset properti eks BLBI yang telah dilakukan penguasaan fisik, selanjutnya akan dilakukan optimalisasi pengelolaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk tahap berikutnya, Satgas BLBI telah merencanakan tindakan penguasaan fisik atas aset properti yang tersebar di berbagai kota/kabupaten di Indonesia," katanya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
Alibaba Pertahankan Kepemilikan 88 Miliar Saham GoTo hingga 5 Tahun
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%