Jakarta, FORTUNE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa serapan anggaran Konversi Motor Listrik baru mencapai 5,05 persen dari pagu senilai Rp350 miliar pada 2023.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan anggaran yang dialokasikan untuk konversi 50.000 motor BBM menjadi listrik tersebut baru tersalurkan untuk ratusan motor.
"Kita perlu upaya keras untuk bisa menarik minat masyarakat," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (15/1).
Tingginya anggaran yang tidak terserap itu diharapkan dapat dialihkan ke program konversi motor listrik pada 2024.
Meski demikian, menurut Arifin, dukungan pemerintah dalam memberikan bantuan berupa potongan biaya konversi sepeda motor sebesar Rp10 juta/unit perlu terus didorong.
"Kita perlu mentrasformasi pola energi fosil menjadi energi (kendaraan) listrik. Kita perbaiki mekanisme-mekanisme yang ada," kata Arifin.
Di samping itu, pengembangan ekosistem kendaraan listrik terus dikebut oleh pemerintah. Hingga 2023, telah terbangun 842 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum dan 1.401 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum.
Capaian EBT
Dalam kesempatan tersebut, Arifin juga menyampaikan sejumlah capaian sektor ketenagalistrikan pada 2023. Realisasi kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), misalnya, telah mencapai 13.155 Mega Watt (MW).
Tambahan pembangkit EBT sebesar 539,52 MW pada 2023 berasal dari PLTP Sorik Marapi 4 sebesar 39,6 MW, PLTM Tongar sebesar 6,5 MW, PLTBg sebesar 3,9 MW, dan 192 MW untuk PLTS Terapung Cirata.
Sebagai salah satu proyek strategis nasional, PLTS terapung Cirata berkapasitas total 145 MW dengan tarif listrik sebesar 5,8 USD/kWh, membuktikan bahwa pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) makin kompetitif dan bisa bersaing dengan energi fosil.
"Kita akan banyak kembangkan proyek-proyek seperti ini," kata Arifin.
Program mandatori biodiesel juga terus ditingkatkan. Realisasi pemanfaatan biodiesel sepanjang 2023 mencapai 12,2 juta kiloliter.
Capaian tersebut menghasilkan penghematan devisa Rp120,54 triliun (US$7,9 miliar), peningkatan nilai tambah Rp15,82 triliun, dan penyerapan tenaga kerja lebih 11.000 (off-farm) orang dan 1,5 juta (on-farm). Pada 2024, pemanfaatan biodiesel ditargetkan mencapai 12,5 juta kiloliter.
Upaya menurunkan CO2 juga menjadi catatan manis bagi pemerintah pada 2023, dengan penurunan sebesar 127,67 juta ton CO2 atau melebihi dari target 116 juta ton CO2. Sedangkan pada 2024, ditargetkan penurunan CO2 mencapai 142 juta ton. Hal ini sejalan dengan realisasi bauran EBT pembangkit listrik yang melebihi target, yaitu 13,1 persen.
Untuk mengakselerasi target bauran EBT pada target 2024 yang sebesar 19,5 persen, Kementerian ESDM mendorong pelaksanaan pembangunan pembangkit EBT melalui RUPTL, implementasi program PLTS Atap, konversi pembangkit diesel ke EBT, program Mandatori B35, program Co-Firing Biomassa pada PLTU, penyediaan akses energi modern melalui EBT di lokasi 3T, eksplorasi panas bumi oleh pemerintah, serta pemanfaatan EBT off grid dan pemanfaatan langsung.
Salah satu terobosan terbesar adalah adanya mekanisme perdagangan karbon menjadi salah satu alternatif pembiayaan transisi energi. Pada fase pertama 2023, terdapat 99 PLTU yang menjadi peserta perdagangan karbon dengan total kapasitas 33,5 GW.
Saat ini, PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 serta PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang telah terdaftar dalam Bursa Karbon Indonesia dengan total volume 2,64 juta ton CO2e.
"Penerapan pajak karbon belum kita mulai, tapi kami sudah menyiapkan mekanismenya," ujar Arifin.