Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyatakan tidak akan melakukan penyesuaian target realisasi investasi pada tahun ini. Meski telah memasuki tahun politik, dia yakin target sebesar Rp1.650 triliun dapat tercapai pada 2024.
"Saya dengan tim, bukan saya yang kerja, tim ini yang kerja, DPMPTSP, setelah kami rakor kemarin mereka menyatakan bahwa akan tetap tidak melakukan penyesuaian target," kata Bahlil sembari menyebut sikap pantang menyerah "Orang Timur" dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, Rabu (24/1).
Untuk memastikan pencapaian target tersebut, Bahlil menyatakan komitmen untuk memastikan bahwa investor merasa aman dan nyaman. Terutama, dalam menyikapi dinamika politik yang terjadi selama pemilu berlangsung.
"Syaratnya cuma satu: dalam Pemilu ini jangan terlalu banyak fitnah. Jangan terlalu jatuhkan negara kita supaya stabil," katanya.
Bahlil juga menyampaikan bahwa pemerintah akan tetap berkonsentrasi untuk menggenjot investasi pada sektor infrastruktur, jasa, dan hilirisasi dengan target kontribusi hingga 45-50 persen dari total investasi.
Investasi hilirisasi
Khusus untuk sektor hilirisasi, Bahlil optimistis capaiannya bisa tetap tinggi seperti tahun lalu. Berdasarkan data BKPM, realisasinya mencapai Rp375,4 triliun atau 26,5 persen dari total realisasi investasi yang mencapai Rp1.418,9 triliun.
Ini terdiri dari sektor mineral atau smelter sebesar Rp216,8 triliun, CPO/oleochemical sebesar Rp50,8 triliun, pulp and paper Rp51,8 triliun, petrokimia Rp46,3 triliun, serta baterai kendaraan listrik Rp9,7 triliun.
"Hilirisasi diperluas, tidak hanya di pertambangan saja. Kita sudah mulai perluas karena calon investornya juga sudah mulai kelihatan," kata Bahlil
Kementerian Investasi, lanjutnya, juga telah memetakan perluasan cakupan hilirisasi industri di delapan sektor, yakni mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
Jumlah tersebut meliputi 21 komoditas dengan potensi investasi US$545,3 miliar atau setara Rp8.200 triliun (kurs Rp15.200 per dolar AS) sepanjang 2023-2035.
Jika diperinci, investasi hilirisasi di sektor mineral dan batu bara mencapai US$427,1 miliar, minyak dan gas bumi US$67,6 miliar, serta perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan US$50,6 miliar.