Wamenkeu Kaget Jumlah Desa Mandiri Naik Tajam 5 Tahun Terakhir

Fokus dana desa 2024: menangani kemiskinan ekstrem.

Wamenkeu Kaget Jumlah Desa Mandiri Naik Tajam 5 Tahun Terakhir
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono. (ANTARA FOTO//Aditya Pradana Putra)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Jumlah desa mandiri meningkat tajam dalam 5 tahun terakhir.
  • Dana desa mendukung aktivitas perekonomian dan kualitas hidup masyarakat desa.
  • Transparansi dan keterbukaan informasi dana desa penting untuk pengelolaan keuangan desa.

Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, menyatakan keterkejutannya setelah mengetahui jumlah desa mandiri meningkat cukup tajam dalam kurun lima tahun terakhir sejak 2019.

Berdasarkan data indeks desa membangun yang diterbitkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), jumlah desa mandiri pada tahun ini telah mencapai 16.908.

Dalam persentase, angka tersebut naik 1.912 persen dari posisi 2019 yang hanya mencapai 840.

"Luar biasa ini. Sementara itu, desa tertinggal dan sangat tertinggal mengalami penurunan, dari semula 21.162 desa pada 2019 turun menjadi 6.748 desa pada 2024," ujarnya dalam Seminar Transparansi Dana Desa dan Pengentasan Kemiskinan, Selasa (8/7).

Menurut Thomas, anggaran dana desa pada 2015–2023 telah menghasilkan berbagai capaian yang menunjang aktivitas perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Sementara pada tahun ini, arah kebijakan dana desa diprioritaskan untuk mendukung penanganan kemiskinan ekstrem, program ketahan pangan, pencegahan dan penurunan stunting, serta program prioritas di desa sesuai potensi dan karakteristiknya masing-masing.

"Uang kita yang disalurkan melalui dana desa harus dijaga dan diawasi penggunaannya agar optimal dalam memajukan perekonomian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Thomas menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan informasi dana desa sebagai pilar penting untuk mewujudkan pengelolaan keuangan desa yang dapat dipertanggungjawabkan. Namun, dia mengakui tidak mudah untuk mewujudkan transpransi hingga ke tingkat terbawah.

"Di sinilah ada peran kepala desa sebagai ujung tombak. Kepala desa menjadi lokomotif membangun sistem yang efektif sehinggga mendorong transparansi," katanya.

Dia berharap dapat banyak belajar dari apa yang telah dilakukan Kemenkeu dalam hal transparansi anggaran, terutama oleh para pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID).

"Kami di Gerindra hanya level DPP. Ini di Kemenkeu sampai jenjang ke bawah," ujar mantan Bendahara Umum Partai Gerindra sekaligus kemenakan presiden terpilih Prabowo Subianto itu.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
Alibaba Pertahankan Kepemilikan 88 Miliar Saham GoTo hingga 5 Tahun
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%