Profil Thomas Djiwandono, Wamenkeu yang Baru Ditunjuk
Keponakan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Bendahara Umum Partai Gerindra, Thomas Djiwandono Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II di Istana Negara, Kamis (18/7).
Thomas Djiwandono merupakan putra dari pasangan Soedrajat Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati. Soedrajat Djiwandono diketahui merupakan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), sedangkan sang ibu merupakan kakak kandung Prabowo Subianto. Dengan demikian, Tommy merupakan keponakan dari Prabowo Subianto, Presiden terpilih Republik Indonesia periode 2024-2029.
Mengutip situs web Gerindra, Tommy lahir di Jakarta pada 7 Mei 1972. Ia berasal dari keluarga yang cukup lekat dengan pendidikan.
Tommy merupakan lulusan studi sejarah dari Haverford College, Pennsylvania, Amerika Serikat; dan mengambil master bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, AS.
Tommy sempat bekerja sebagai jurnalis magang di Majalah Tempo dan Indonesia Business Weekly pada 1993 dan 1994. Ia juga sempat jadi analis di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong, lalu Deputy CEO Arsari Group pada 2006.
Dunia politik bukan hal baru bagi Tommy. Sejak 2014 sampai 2019, Tommy aktif di Partai Gerindra, sebagai bendahara umum. Pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Tommy kembali menduduki posisi bendahara umum untuk Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sedangkan di tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, ia ada dalam tim membidangi ekonomi dan keuangan.
Melancarkan transisi presiden
Mengutip Reuters (18/7), penunjukan Tommy dibenarkan oleh salah satu anggota senior Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Bahkan, menurutnya, jabatan ini akan terus diembannya usai pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden pada Oktober mendatang.
“Untuk memperlancar transisi pemerintahan dari pemerintahan Pak Jokowi ke Pak Prabowo,” katanya.
Tommy akan bekerja sama dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani sebagai bendahara negara. Dalam menjalankan tugasnya,Tommy akan berkutat pada masalah keuangan, termasuk bersinggungan dengan janji-jani kampanye Prabowo, seperti program makan gratis.
Reuters memberitakan bahwa Tommy, yang merupakan lulusan AS kerap menjadi juru bicara utama kebijakan fiskal Prabowo, yang menegaskan komitmen presiden mendatang untuk mematuhi peraturan fiskal dan menjaga defisit anggaran tahun 2025 di bawah batas sebesar 3 persen dari produk domestik bruto.
Myrdal Gunarto, Ekonom Maybank Indonesia, mengungkapkan bahwa penunjukan Tommy seharusnya berdampak netral terhadap pasar karena tidak ada perubahan dalam angka fiskal.
“Kami berharap penunjukan Dijwandono akan menghasilkan komunikasi yang lebih baik mengenai sinergi fiskal dan program-program yang diusulkan selama kampanye dapat dilaksanakan dengan cara yang hati-hati…sesuai dengan kondisi fiskal kita,” katanya kepada Reuters.