Jakarta, FORTUNE - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) membayar utang tahap keempat sebesar Rp84,58 miliar kepada seluruh kreditur melalui mekanisme cash flow available for debt services (CFADS) pada Rabu (25/9).
Direktur Utama WSBP, FX Purbayu Ratsunu, mengatakan pembayaran yang dilakukan tepat enam bulan setelah penyelesaian pembayaran tahap ketiga tersebut lebih tinggi dari rencana yang sebesar Rp75 miliar.
"Kami terus berusaha memegang kuat komitmen untuk konsisten dalam memenuhi homologasi, seperti pada tiga tahap sebelumnya, sesuai dengan kesepakatan bersama para kreditur," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Kamis (26/9).
Menurut Purbayu, pembayaran tahap keempat ini mencakup pembayaran bunga kepada kreditur finansial (perbankan) sebesar Rp43,96 miliar, pembayaran kepada kreditur dagang (vendor) yang terdaftar dalam PKPU sebesar Rp36,49 miliar, pembayaran bunga obligasi sebesar Rp3,90 miliar, serta pembayaran kepada kreditur finansial Lainnya sebesar Rp228,82 juta.
Hingga saat ini, WSBP telah membayarkan empat tahap CFADS dengan total sebesar Rp320,85 miliar, yang dilakukan secara tepat waktu. Hal ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada para kreditur secara konsisten.
Adapun sumber dana untuk pembayaran ini berasal dari pendapatan usaha, baik dari suplai produk beton readymix, precast, jasa konstruksi, sewa alat, maupun hasil pelelangan asset disposal.
“Dengan langkah ini, kami optimis dapat terus menjaga kepercayaan para pemegang saham, kreditur, dan pemasok, serta mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan ke depan. Pelaksanaan pembayaran yang tepat waktu sesuai kesepakatan ini juga menunjukkan bahwa kondisi keuangan WSBP terus membaik pasca restrukturisasi,” kata Purbaya.
Ia juga menyampaikan bahwa WSBP akan terus berkomitmen untuk memenuhi pembayaran utang sesuai perjanjian perdamaian kepada seluruh kreditur. WSBP akan melanjutkan pembayaran CFADS tahap berikutnya pada 25 Maret 2025, enam bulan setelah pembayaran keempat.
Dalam menjalankan kewajiban ini, WSBP terus mengimplementasikan program transformasi bisnis yang berfokus pada efisiensi produksi dan biaya administrasi, peningkatan likuiditas, serta digitalisasi pemasaran. Ke depan, perusahaan menargetkan peningkatan kinerja dengan memenangkan tender proyek-proyek baru, didukung oleh kondisi keuangan yang sehat.
"WSBP juga senantiasa menerapkan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko yang baik dalam setiap langkah bisnis dan operasionalnya guna mendukung pelaksanaan program kerja yang strategis," ujarnya.