Wamen BUMN: CFO Harus Pahami Manajemen Risiko Dinamika Ekonomi Global
Termasuk perkembangan teknologi dan perubahan regulasi.
Jakarta, FORTUNE – Peran sosok Chief Financial Officer (CFO) dalam sebuah perusahaan saat ini harus bisa lebih dari sekadar mengelola keuangan. CFO juga dituntut lebih bisa memahami Manajemen Risiko situasi Ekonomi Global yang dinamis, bergerak cepat, dan penuh ketidakpastian.
Hal itu diungkapkan Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, usai talkshow ‘Becoming a Public Comany: Understanding The Market and IR Best Practices’. Ia menuturkan, CFO di perusahaan milik negaraharus bisa memahami manajemen risiko keuangan perusahaan. “Salah satu caranya adalah dengan mendapatkan talenta terbaik, baik melalui internal development–seperti CFO School–dan perekrutan dari pasar tenaga kerja,” ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (31/8).
Menurutnya, BUMN harus dapat mengombinasikan perekrutan dari pasar tenaga kerja, seperti melalui headhunter, dengan talent pool yang dididik secara spesifik dari internal BUMN. “Kami berharap dengan peningkatan penerapan risk management dan peran CFO yang makin baik, perusahaan-perusahaan Indonesia juga bisa makin bagus kinerjanya di bursa,” kata Tiko.
Ketidakpastian perekonomian global merupakan salah satu tantangan terbesar bagi CFO pada tahun ini yang perlu diantisipasi. Sejumlah faktor, seperti tren suku bunga tinggi, fluktuasi nilai tukar mata uang dan harga komoditas, perubahan kebijakan perdagangan internasional, dan ketegangan geopolitik, dapat berdampak signifikan pada stabilitas keuangan perusahaan.
Para talenta ini, merupakan bagian dari tim keuangan yang harus kompeten dalam mengelola jalannya praktek finansial di dalam sebuah perusahaan. Seorang CFO akan memimpin tim ini dan memastikan sektor keuangan bisa berjalan baik dalam mendukung strategi perusahaan.
Teknologi jadi peluang dan tantangan
President CFO Club Indonesia yang baru dilantik, Yuanita Rohali, mengatakan bahwa CFO yang adaptif, inovatif, dan visioner merupakan kunci keberhasilan perusahaan. “Tidak hanya memiliki keahlian keuangan yang kuat, tetapi juga kemampuan kepemimpinan yang mampu mengarahkan perusahaan melalui perubahan dan ketidakpastian,” ujarnya.
Di sisi lain, perkembangan teknologi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi seorang CFO. Inovasi teknologi kini makin berkembang pesat dan tak terhindarkan di dunia bisnis, mulai dari teknologi AI (Artificial Intelligence), analitik data, sampai dengan otomatisasi. Teknologi seharusnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan wawasan mendalam lewat analisis data yang canggih.
“Meski demikian, CFO juga harus mengatasi tantangan terkait dengan integrasi teknologi baru, keamanan data, dan perubahan budaya kerja. Kemampuan untuk memimpin transformasi digital pun menjadi kunci kesuksesan,” ujar Yuanita yang juga menjabat sebagai CFO di PT Petromine Energy Trading.
Paham kompleksitas regulasi
Sekjen CFO Club Indonesia, Alvin Christian, menambahkan bahwa saat ini regulasi global dan nasional juga makin kompleks, terutama yang berhubungan dengan pelaporan keuangan, pajak, lingkungan, hingga tanggung jawab sosial.
“CFO dituntut untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem dan proses yang memadai untuk mematuhi semua regulasi ini, serta menjalin komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan,” katanya.
Menurutnya, kegagalan dalam mematuhi regulasi dapat berakibat pada denda yang signifikan dan reputasi perusahaan yang jadi memburuk. Oleh sebab itu, CFO Club Indonesia memitigasinya lewat departemen Regulatory & Accounting Standard, yang rutin memperbarui para anggotanya terkait peraturan-peraturan yang baru, baik dalam diskusi maupun seminar.