Mulai 1 September, Biaya Pasien Covid-19 Beralih ke BPJS Kesehatan

Pengajuan klaim RS ke Pemerintah terakhir di 31 Agustus 2023

Mulai 1 September, Biaya Pasien Covid-19 Beralih ke BPJS Kesehatan
Shutterstock/Sukarman S.T
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pandemi Covid-19 telah menempatkan tekanan besar pada sistem kesehatan dan ekonomi global. Meskipun banyak langkah telah diambil oleh pemerintah untuk mengatasi situasi ini, nyatanya beban finansial masih menjadi masalah besar bagi banyak keluarga.

Sejak awal pandemi, pemerintah Indonesia telah berusaha untuk memastikan bahwa pasien Covid-19 mendapatkan perawatan yang tepat waktu dan memadai tanpa harus khawatir tentang biaya. Meskipun begitu, tantangan finansial terus muncul karena meningkatnya jumlah kasus dan perawatan yang diperlukan bagi para pasien.

Karena itu, pemerintah menerapkan aturan baru terkait mekanisme pembiayaan pasien covid-19, yang beralih Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada 1 September 2023 mendatang. 

Perubahan ini berlaku seiring dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 23/2023 tentang Pedoman Penanggulangan Covid-19 di Masa Endemi. Aturan tersebut menindaklanjuti berakhirnya status pandemi Covid-19 di Indonesia yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 17 Tahun 2023 dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 48 Tahun 2023. 

"Nanti sampai di tanggal 31 Agustus, itu klaimnya masih bisa dibayarkan oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan). Dan nanti tanggal 1 September itu ranahnya di JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Artinya, sudah berlaku penanganan penyakit sebagaimana hal lainnya," kata Kepala Biro Hukum Kemenkes, Indah Febrianti dalam konferensi pers secara daring, yang dikutip di Jakarta, Kamis (24/8). 

Pengajuan klaim RS ke Pemerintah terakhir di 31 Agustus 2023

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengunjungi Pasien Kecelakaan Bus Pariwisata di Guci

Indah mengatakan, rumah sakit masih dapat mengajukan klaim untuk pasien-pasien Covid-19 yang dirawat hingga 21 Juni 2023 atau sebelum berlakunya Keppres Nomor 17 Tahun 2023. Klaim tersebut dapat diajukan sesuai ketentuan dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) yang mengatur tentang petunjuk teknis (juknis) klaim penggantian biaya pelayanan pasien Covid-19. 

"Rumah sakit yang menangani pelayanan tetap dapat mengajukan klaim penggantian biaya," ujarnya. 

Namun, setelah berlakunya Keppres Nomor 17 Tahun 2023 tanggal 21 Juni 2023, rumah sakit tetap dapat mengajukan klaim penggantian biaya ke Pemerintah atau Kemenkes mengacu pada ketentuan dalam KMK paling lambat tanggal 31 Agustus 2023. Menurutnya, pemerintah memberikan waktu peralihan setelah terbitnya Permenkes Nomor 23 Tahun 2023 keluar pada awal Agustus 2023. 

"Setelah 31 Agustus, maka klaim penggantian biaya tidak bisa lagi diajukan kepada Kemenkes. Nah, ini sudah berlaku menjadi penjaminan dari JKN/BPJS Kesehatan," kata Indah. 

Indah menambahkan, sepanjang masyarakat terdata sebagai peserta BPJS Kesehatan maupun Peserta Bantuan Iuran (PBI), maka biaya perawatan tetap menjadi tanggungan BPJS Kesehatan. Tapi, lanjut dia, kalau sudah dinonaktifkan status kepesertaannya, maka akan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) untuk meng-update kembali datanya, dan memasukkannya sebagai penerima bantuan iuran (PBI). 

"Tentu apabila dia memang sudah memenuhi kriteria PBI," ujar Indah.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024