Indonesia Negara dengan PDB Tertinggi di ASEAN

Sanggup melampaui PDB Thailand.

Indonesia Negara dengan PDB Tertinggi di ASEAN
Sesi foto bersama pemimpin ASEAN, di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5). (Dok. Host KTT ASEAN 2023)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indonesia menjadi negara dengan produk domestik bruto (PDB) tertinggi di ASEAN pada 2022, mengacu pada data dari Dana Moneter Internasional atau IMF dengan capaian US$1,32 triliun.

Angka itu melampaui PDB peringkat kedua,Thailand, yang mencapai US$536,16 miliar.

Di bawah Thailand ada Singapura dengan PDB sejumlah US$466,79 miliar, kemudian disusul oleh Malaysia yang menghasilkan PDB senilai US$407,92 miliar.

Vietnam menduduki peringkat kelima PDB tertinggi di Asia Tenggara dengan nilai US$406,45 miliar, yang diikuti oleh Filipina, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, dan Laos.

Secara lengkap, berikut adalah daftar PDB negara-negara Asia Tenggara pada 2022 berdasarkan laporan IMF:

  • Indonesia (U$1,32 triliun).
  • Thailand (US$536,16 miliar).
  • Singapura (US$466,79 miliar).
  • Malaysia (US$407,92 miliar).
  • Vietnam (US$406,45 miliar).
  • Filipina (US$404,26 miliar).
  • Myanmar (US$56,76 miliar).
  • Kamboja (US$28,54 miliar).
  • Brunei Darussalam (US$16,64 miliar).
  • Laos (US$15,53 miliar).

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023

Pertemuan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo. (dok. Setpres)

Pada 2022, PDB Indonesia tumbuh 5,3 persen. Asian Development Bank pada April lalu memproyeksikan tingkat pertumbuhan PDB akan sedikit melandai menjadi 4,8 persen pada 2023, dan 5,0 persen pada 2024 menyusul pelemahan harga komoditas dan normalisasi permintaan domestik.

“Lonjakan komoditas ekspor mendorong pertumbuhan sampai 5,3 persen pada 2022, menggantikan permintaan dalam negeri yang lemah,” kata Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, dalam keterangan pers.

Tekanan global pada tahun ini diperkirakan akan mendesak pertumbuhan ekspor, walaupun transaksi berjalan seharusnya tetap mendekati seimbang. Meski begitu, karena konsumsi rumah tangga mendominasi perekonomian Indonesia, maka normalisasi daya beli konsumen berkat penurunan inflasi akan menopang pertumbuhan.

“Investasi kemungkinan belum akan menguat karena dunia usaha masih melihat situasi,” katanya.

Selain ADB, Bank Dunia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 4,9 persen pada tahun ini, melalui laporan East Asia and the Pacific Economic Update pada April lalu. Tapi, angka itu agak lebih tinggi daripada perkiraan awal Bank Dunia, yakni 4,8 persen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil