Jakarta, FORTUNE - Anies Baswedan akan lengser dari posisi Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022. Meski masa jabatannya selesai, 25 proyek revitalisasi trotoar di Ibu Kota masih akan terus bergulir di bawah naungan Pemprov DKI.
Dinas Bina Marga DKI Jakarta mengklaim 90 persen tahap revitalisasi trotoar di 25 ruas jalan telah rampung. Harapannya, proses finalisasi akan selesai pada Oktober 2022. “Masih (akan lanjut), artinya kami berikan (tugas itu) ke PJ Gubernur DKI,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, ketika ditemui di Pos Bloc, Jakarta, dikutip Selasa (4/10).
Proses penataan ulang di area Pecenongan, Proklamasi, Juanda, Kebayoran Baru, hanya tersisa 10 persen untuk proses finalisasi seperti pemasangan lampu jalan, bangku taman, dan sebagainya.
Adapun, saat ini proyek revitalisasi trotoar Pemprov DKI Jakarta baru mencapai sekitar 265,72 kilometer, itu setara 5–10 persen dari target, yakni 1.300 kilometer jika menghitung sisi kanan-kiri jalan.
Selain itu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta juga akan memperluas akses pejalan kaki di area Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan–seperti yang sudah dilakukan di wilayah Thamrin. Nantinya, masing-masing trotoar di sepanjang Rasuna akan diperlebar sekitar empat kilometer.
Untuk itu, lembaga itu telah berdiskusi dengan pihak BUMN Adhi Karya–pemilik aset tiang monorel di Rasuna. Bila berjalan sesuai rencana, maka revitalisasi trotoar di sana berpotensi masuk ke 2023.
“Jika bisa besi itu diangkat, nanti MoU-nya (berisi) apakah pemda menggantinya, nanti akan ada pembicaraan lebih lanjut. Yang jelas itu menjadi prioritas kami,” kata Hari.
SIG turut berkontribusi dalam proyek revitalisasi
Hingga penghujung 2022, Bina Marga DKI membidik revitalisasi trotoar sepanjang 22,740 km. “Tugas kami masih jauh, sehingga butuh dukungan dan partisipasi banyak pihak,” ujar Hari.
Salah satu yang ikut berpartisipasi dalam proyek tersebut adalah, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kerja sama ini berlangsung sejak 2016 sampai sekarang. Perseroan mengaplikasikan produk beton ramah lingkungan, seperti ThruCrete (beton berpori), LocooCrete (beton rendah emisi karbon), dan DekoCrete (beton dekoratif).
Sejumlah proyek yang SIG ikuti, antara lain: kawasan Gelora Bung Karno, Senayan; kawasan Kebayoran Baru (Blok M, Melawai, dan Barito), kawasan Jalur MRT (Bundaran Patung Pemuda hingga Stasiun Fatmawati), area Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, Pasar Baru, Wahid Hasyim, tugu Tani, Simpang Sarinah hingga Tanah Abang. Begitu juga dengan beberapa lokasi RTH, seperti Tebet Eco Park, Lebak Bulus, Panglima Polim, dan Kramat Jati.
Dengan revitalisasi, Hari mengungkap terjadi kenaikan mobilitas di trotoar 60 persen. Perpindahan dari kendaraan pribadi ke transportasi umum pun naik 30 persen. Langkah itu sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustanaible development goals/SDG 2030.
“Trotoar yang ramah dan aman bagi lingkungan jadi bagian penting terwujudnya kota berkelanjutan. Itu bisa diwujudkan dengan kolaborasi para pemangku kepentingan untuk berkontribusi memberi wawasan dan perubahan gaya hidup,” kata Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG, Aulia Mulki Oemar.