Kinerja Widodo Makmur di Q1 2024: Penjualan Turun, Rugi Bengkak

Sahamnya merosot hampir 8 persen pada 3 Juni 2024.

Kinerja Widodo Makmur di Q1 2024: Penjualan Turun, Rugi Bengkak
Seekor sapi memakan pakan ternak Sorgum yang baru dicacah di Sipatana, Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (16/4/2022). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/wsj.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten peternakan, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) membukukan pelemahan penjualan bersih pada kuartal I 2024, diikuti dengan pembengkakan kerugian bersih.

Dikutip dari laporan keuangan kuartal I 2024, Widodo Makmur Perkasa membukukan penjualan bersih sebesar Rp112,80 miliar, tergerus 67,81 persen (YoY) dari Rp350,38 miliar. Penjualan itu berasal dari segmen usaha komoditas dan non-komoditas.

Pada segmen komoditas, WMPP mencatat anjloknya penjualan sapi sebesar 72,75 persen (YoY) dari Rp130,66 miliar menjadi Rp35,60 miliar. Begitu pula dengan penjualan daging dan daging olahan yang tertekan 74,4 persen (YoY) dari Rp65,99 miliar, menjadi Rp16,89 miliar.

Tak hanya itu, penjualan karkas ayam pun amblas 62,59 persen (YoY) dari Rp60,41 miliar menjadi Rp22,08 miliar. 

Pada segmen non-komoditas, pendapatan konstruksi pun tergerus dari Rp6,39 miliar menjadi Rp223,57 juta pada kuartal I 2024.

Di waktu yang sama, beban pokok penjualan WMPP pun turun sebesar 60,14 persen (YoY) dari Rp322,59 miliar menjadi Rp128,59 miliar. 

Namun demikian, laba kotor Rp27,79 miliar WMPP pada kuartal I 2023 berbalik menjadi rugi kotor senilai Rp15,79 miliar. Meskipun beban usaha turun dari Rp41,65 miliar menjadi Rp34,21 miliar, rugi usaha perseroan pun membengkak dari Rp13,87 miliar menjadi Rp50,00 miliar.

Lebih lanjut, rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk Widodo Makmur Perkasa juga meningkat dari Rp79,24 miliar menjadi Rp96,14 miliar.

Kondisi neraca keuangan Widodo Makmur Perkasa

Pada neraca keuangan, WMPP mencatatkan liabilitas berjumlah Rp3,79 triliun pada triwulan I 2024, naik tipis dari akhir 2023, yakni Rp3,78 triliun. Liabilitas itu meliputi liabilitas jangka pendek sebesar Rp2,21 triliun dan jangka panjang Rp1,58 triliun.

Sementara itu, ekuitas perseroan berjumlah Rp1,11 triliun di tiga bulan pertama tahun ini, menurun dari Rp1,21 triliun pada akhir 2023. Itu karena kas dan setara kas WMPP turun dari Rp176,67 miliar menjadi Rp21,18 miliar.

Dari segi aset, perseroan membukukan total Rp4,91 triliun pada kuartal I 2024, lebih rendah dari Rp5 triliun pada akhir Desember 2023. Itu meliputi aset lancar sebesar Rp1,63 triliun (turun dari Rp1,70 triliun) dan aset tidak lancar senilai Rp3,27 triliun.

Saham WMPP merosot 7,69 persen pada Senin (3/6).

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga