Indonesia Arena Jadi Venue Konser, Pengamat: Venue Harus Penuhi Syarat
Pemerintah diharapkan bangun venue acara musik di daerah.
Jakarta, FORTUNE – Berkenaan dengan Indonesia Arena yang akan digunakan untuk konser berkelas internasional–selain fungsi utama untuk acara olahraga–Aris Setyawan, etnomusikolog yang juga pemusik dari ISI Yogyakarta, mengatakan venue acara musik setidaknya harus memenuhi sejumlah syarat.
“Pertama, keamanan dan kenyamanan penonton. Soalnya, bisa jadi penonton ada puluhan ribu orang. Jadi, aspek keamanan dan kenyamanan tadi perlu diperhatikan,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Rabu (9/8).
Kemudian, venue tersebut harus mudah diakses oleh para penonton yang datang. “Akses yang sulit dari dan ke venue kerap terjadi. Buntutnya puluhan ribu penonton harus menunggu berjam-jam hanya untuk bisa keluar dari venue konser. Hal seperti ini harusnya bisa dihindari dengan penataan akses yang lebih baik,” katanya.
Selain itu, yang paling penting, menurut Aris adalah pemenuhan infrastruktur teknis yang mendukung perhelatan konser musik. “Misalnya memiliki akustik ruangan yang bagus dan sesuai standar sehingga konser-konser yang diselenggarakan bisa berkualitas suara dengan baik,” katanya.
Idealnya
Aris mengatakan bahwa idealnya pemerintah menyediakan venue khusus untuk konser atau pertunjukan musik. Artinya, tidak hanya menumpang di stadion atau gelanggang olahraga yang tujuan utamanya untuk mengadakan acara olahraga.
Akan lebih baik jika pemerintah membuat venue-venue khusus konser yang mampu menampung banyak orang, dengan akustik dan tata suara yang baik tadi, kalau bisa jangan hanya berpusat membangunnya di Jakarta. “Kalau bisa bangunlah di daerah. Dengan demikian perputaran uang yang besar dari konser itu tidak hanya berpusat di Jakarta, tapi tersebar ke daerah-daerah lain juga,” ujarnya.
Tak masalah
Meski begitu, Aris tidak mempermasalahkan jika konser musik diadakan di venue olahraga, seperti Indonesia Arena. Namun, harus bisa dipastikan konser musik tersebut tidak mengganggu atau berbenturan dengan event olahraga yang diselenggarakan. “Selain itu, kalau dipandang dari segi ekonomi, konser musik yang diadakan di [tempat seperti] Indonesia Arena akan memberikan nominal yang tidak sedikit, kan? Jadi akan ada perputaran uang yang besar,” katanya.
Apalagi, katanya, sejumlah gedung serba guna yang ada–seperti JCC, SICC, atau ICE BSD–perlu dipertanyakan lagi soal kesanggupannya menampung puluhan ribu penonton konser, termasuk keamanan konstruksi gedung, selayaknya bangunan seperti stadion.
“Belum lagi kalau konser itu ternyata berskala internasional, mendatangkan musisi dari luar yang memiliki basis penggemar besar di Indonesia, dan bagaimana jika konser-konser tersebut diselenggarakan di waktu yang berdekatan atau mungkin di waktu yang sama, ketersediaan venue kan harus dipertimbangkan,” katanya.