Lampaui AS, Jokowi: RI Jadi Trendsetter Penggunaan Produk Dalam Negeri
Pengusaha muda berperan dalam memaksimalkan kebijakan ini.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia sudah menjadi penentu tren (trendsetter0 penggunaan produk dalam negeri. Capaian ini melampaui Amerika Serikat yang baru memberlakukan kebijakan tersebut di negaranya pada awal 2023.
Presiden menyampaikan Indonesia tekah menggencarkan kebijakan penggunaan produk dalam negeri Indonesia sudah satu tahun di depan AS, sehingga kini Indonesia tak lagi jadi follower. “Tahun kemarin, memang agak kita paksa, angkanya telah keluar Rp762 triliun dari APBN, APBD maupun BUMN, telah kita belanjakan untuk produk-produk dalam negeri,” ujarnya dalam pelantikan Badan Pengurus Pusat HIPMI, Senin (20/2).
Dengan nilai belanja yang besar, hal tersebut juga bisa menjadi peluang yang besar bagi produk-produk lokal, terlebih saat ini kualitasnya sudah semakin baik dan layak menjadi komoditas di pasaran.
Hilirisasi
Jokowi juga menyampaikan peluang lain di sektor bisnis juga semakin banyak terbuka. Salah satunya hilirisasi industri yang terus didorong oleh pemerintah. “Ekosistem EV battery selesai, masuk ke ekosistem yang lebih besar, industri otomotif, yang listrik untuk EV. Ini kalau ini berjalan itu larinya bisa ke bawah, bisa ke mana-mana,” katanya.
Dengan berkembangnya industri yang berbasis hilirisasi, maka akan sangat membantu melahirkan jutaan usaha dengan ekonomi menengah dan kecil yang sangat bermanfaat bagi negara.
Jokowi mengakui bahwa upaya hilirisasi ini memang masih mengalami tantangan akibat gugatan dari Organisasi Peragangan Dunia (WTO), namun ia memastikan bpemerintah tidak akan berhenti dan akan terus mengupayakan nilai tambah bagi sumber daya pertambangan, seperti nikel, bauksit, tembaga, dan lainnya. “Jangan sekali-kali, kita belok, kita takut karena nilai tambahnya betul-betul sangat besar sekali,” ujarnya.
Ketangguhan pemuda HIPMI
Jokowi mengimbau pengusaha muda di HIPMI meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam keseharian dan bisnis yang dijalani. Dengan demikian, para pebisnis muda seharusnya memiliki pribadi yang tangguh, adaptif, dan terbiasa learning by doing.
“Dan inilah saat-saat inilah yang dibutuhkan karena sekarang ini tidak ada standar, tidak ada yang namanya pakem, tidak ada. Semuanya terdisrupsi semuanya, sehingga yang penting adalah street smart bukan book smart dan itu ada di HIPMI,” kata Jokowi.
Ia pun mennekankan pentingnya membangun ekosistem sebuah usaha agar bisa semakin baik.