Konser Blackpink Diperkirakan Raup Rp410 Miliar dari Tiket
Padahal sewa SUGBK untuk 13 hari hanya Rp10,15 miliar.
Jakarta, FORTUNE – Grup musik perempuan asal Korea Selatan, Blackpink, baru saja mengguncang Kota Jakarta pada 11-12 Maret 2023 lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Semua tiket konser Blackpink bertajuk ‘Born Pink’ ini ludes terjual. Lantas, berapa perkiraan pendapatan Blackpink dari dua hari konser yang diadakan di Jakarta ?
Seperti dilansir dari Tiket.com, kategori tiket terbagi menjadi 4 kategori. Tiket kelas VIP Rp3,8 juta, Platinum sebesar Rp3,4 juta, CAT 1 Rp2,9 juta, CAT 2 Rp2,6 juta, CAT 3 Rp2,1 juta, dan CAT 4 1,35 juta. Rerata yang hadir dalam satu hari konser diperkirakan mencapai sekitar 70.000 penonton, sehingga dalam dua hari mencapai 140.000 penonton.
Mengutip perkiraan yang dihitung oleh TrenAsia, pendapatan Blackpink dari penjualan tiket konser di Jakarta mencapai Rp205 miliar per harinya. Dengan demikian, dalam dua hari konser, Blackpink mendapatkan pendapatan sekitar Rp410 miliar.
Biaya sewa venue
Dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan penyelenggara konser untuk harga sewa Stadion Utama GBK, sebenarnya pendapatan Blackpink ini masih jauh di atasnya. Melansir situs reservation.gbk.id, biaya sewa stadion kategori C (Untuk Event) mencapai Rp850 juta pada akhir pekan, dan Rp750 juta untuk hari biasa.
Sementara, dalam konsernya, Blackpink menyewa stadion utama GBK selama 13 hari, yang teridiri dari 4 hari akhir pekan dan 9 hari biasa.
Dengan tarif sewa tersebut, maka asumsi perhitungannya adalah sebagai berikut (4x850 juta) + (9x750 juta) = Rp3,4 miliar + Rp6,75 miliar = Rp10,15 miliar. Dengan demikian, pengeluaran untuk sewa gedung konser sebesar Rp10,15 miliar belum sebanding pendapatan Blackpink dari konser yang mencapai Rp410 miliar bukan?
Perbandingan dengan BTS
Berdasarkan akun Twitter @touringdata, pendapatan Blackpink di Prudential center, Newark, Amerika Serikat, 14-15 November 2023 mencapai US$3,29 juta atau Rp51 miliar setiap malamnya. Angka ini berhasil memecahkan rekor sebagai grup musik perempuan yang mendapat lebih dari US$3 juta dalam satu kali konser di AS.
Namun, bila dibandingkan dengan BTS, grup musik idola asal Korea Selatan, jumlah yang didapat Blackpink masih kalah besar. Melansir Soompi, BTS memiliki bayaran yang mencapai sekitar US$50 juta atau Rp705 miliar dalam sekali penampilan pada 2020.
BTS bahkan diketahui pernah meraup pendapatan hingga US$170 juta atau Rp1,5 triliun sepanjang 2019.
Meski begitu, Marketwatch mencapat, YG Entertainment–manajemen yang menaungi Blackpink–pendapatannya terus bertumbuh dari tahun ke tahun.
Pada 2022, manajemen artis ini mencatat KRW391,2 miliar atau Rp4,61 triliun. Padahal, pada 2021, YG Entertainment mendapat KRW355,63 miliar atau Rp4,19 triliun; dan pada 2020 hanya mendapat KRW pemasukan KRW255,26 miliar atau sekitar Rp3 triliun saja.
Dampak bagi sektor lain
TrenAsia juga mencatat konser Blackpink di Jakarta beberapa hari lalu juga turut mempengaruhi sejumlah sektor di luar event, seperti perhotelan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selama masa konser (11-12 Maret) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dalam mencatat okupansi hotel di Jakarta mengalami peningkatan signifikan.
Peningkatan keterisian kamar di hotel sekitar stadion utama GBK dan Jalan Jenderal Sudirman rata-rata mencapai 80 persen. The Sultan Hotel and Residence Jakarta bahkan mencatat lonjakan okupansi hingga 98 persen akhir pekan lalu.
Belum lagi para UMKM yang berjualan di sekitar stadion GBK, mulai dari makanan, pernak-pernik, sampai jasa penitipan barang dan make up dadakan. TrenASia menuliskan bahwa penjual souvenir seperti kaus, kipas dan bando bergambar personil Blackpink bisa terjual ratusan buah per hari dengan keuntungan mencapai Rp2-3 juta rupiah. Jasa penitipan barang juga mereguk keuntungan hampir sama dengan pedagang souvenir, dengan rerata jasa yang dibanderol Rp25.000-Rp50.000, sesuai ukuran barang.