Jakarta, FORTUNE – Dalam praktik jual beli tanah, masalah mafia tanah menjadi momok yang paling dihindari masyrakat ataupun orang yang ingin berinvetasi properti. Pemerintah pun telah melakukan berbagai cara untuk menumpas praktik mafia tanah tersebut.
Namun, kasus penipuan maupun konflik persengketaan tanah yang melibatkan mafia tanah, masih sering terjadi.
Menurut hukumonline.com, mafia tanah adalah kelompok yang terstruktur dan terorganisir, yang melibatkan banyak aktor dengan pembagian kerja sistematis, untuk menjalankan praktik kejahatan di bidang pertanahan. Korban mafia tanah bukan hanya rakyat jelata, namun juga para konglomerat, pejabat negara, bahkan institusi negara.
Menurut Guru Besar Hukum Agraria FH Universitas Gadjah Mada, Prof Nurhasan Ismail, mafia tanah terbagi menjadi tiga kelompok yang melakukan pekerjaan kotornya dengan sistematis, yakni kelompok sponsor yang berfungsi sebagai penyandang dana, yang mempengaruhi kebijakan, dan instansi pemerintah di semua lapisan; kelompok garda garis depan, sebagai aktor yang berjuang secara legal (warga biasa) dan ilegal (preman); serta kelompok profesi, seperti advokat, notaris-PPAT, pejabat pemerintah yang menguatkan praktik mafia dari sisi regulasi dan pengambilan keputusan.
Begitu terorganisirnya, Anda perlu berhati-hati supaya tidak mudah terjebak dan jadi korban praktik mafia tanah. Melansir amartha.com, berikut sejumlah tips yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari praktik mafia tanah.
Ketahui ciri-ciri mafia tanah
Identifikasi awal sangat penting agar Anda tetap waspada terhadap orang-orang yang dicurigai sebagai bagian dari sindikasi mafia tanah. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari niatan buruk mereka yang jelas akan merugikan.
Ciri-ciri mafia tanah ini biasanya bisa terlihat di sejumlah profesi, seperti pengacara, broker, atau notaris yang tidak jelas.
Mereka yang tidak memiliki reputasi atau pengalaman kerja yang jelas, layak untuk dicurigai sebagai mafia tanah. Ketika melakukan modusnya, biasanya mereka akan memalsukan sertifikat. Mereka bisa juga mengganti nama pemilik sertifikat dengan pemilik yang palsu, agar tanah tersebut bisa diambil alih dan dijual.
Jangan beri sertifikat tanah sembarangan
Sertifikat tanah tidak boleh diberikan, diurus, atau disimpan sembarang orang. Sertifikat ini memiliki data yang penting yang dapat digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Maka dari itu, simpan sertifikat ini di tempat yang aman. Ketika ingin mengurus tanah, jangan berikan sertifikat tanah kepada sembarang orang, apalagi sampai meminjamkannya.
Hal ini bisa menyebabkan masalah yang bisa Anda sesali di kemudian hari. Penipuan dengan meminjam sertifikat tanah sudah marak terjadi, bahkan banyak dilakukan oleh keluarga sendiri. Oleh sebab itu, jangan lengah dengan orang-orang lain di sekitar.
Cek keaslian sertifikat tanah
Dalam setiap transaksi tanah yang dilakukan, apalagi saat ingin membeli tanah, Anda wajib memeriksa keaslian dari sertifikat yang disertakan. Anda bisa mengecek keaslian ini dari data-data yang ada, atau bahkan bisa memeriksa melalui website online atau ke Badan Pertahanan Nasional (BPN).
Dengan mengecek keaslian sertifikat tanah yang Anda beli, maka Anda bisa terhindar dari modus penipuan mafia tanah di Indonesia. Anda tidak perlu mengalami rugi yang banyak atau berisiko kehilangan tanah dulu, untuk bisa mengerti soal mafia tanah di Indonesia.
Cari notaris terpercaya
Notaris biasanya berperan cukup besar dalam transaksi jual beli tanah. Oleh sebab itu, kenali dan pilih notaris yang berkualitas demi kelanjutan bisnis atau urusan kepemilikan aset Anda. Reputasi dan pengalaman menjadi faktor penting, dan akan mendukung proses jual beli tanah yang transparan dan bisa dipertanggung jawabkan.
Untuk mendapatkan notaris terbaik, Anda bisa memeriksa hal-hal ini dengan melihat profil mereka, dari tahun berapa mereka berdiri, dan siapa saja klien mereka. Selain itu, Anda juga bisa mencari referensi orang-orang yang sudah Anda percaya. Notaris bereputasi baik, maka besar kemungkinan kamu akan terhindar dari modus penipuan tanah ini.
Bertemu langsung dengan penjual atau pembeli secara langsung
Ketika ingin menjual atau membeli tanah, baiknya lakukan proses pertemuan secara langsung. Jika salah satu pihak menginginkan pertemuan dengan perantara dengan alasan yang tidak jelas, tolaklah permintaan tersebut, karena kasus penipuan biasanya memiliki modus seperti ini.
Dengan bertemu secara langsung, Anda bisa menentukan apakah bisa mempercayai rekanan jual beli tersebut atau tidak. Dengan demikian, maka penipuan dengan modus penjualan atau pembelian tanah bisa dihindarkan.
Demikianlah sejumlah tips yang bisa dipertimbangkan agart terhindar dari para mafia tanah. Semoga bermanfaat untuk membuat Anda lebih waspada.