Baru-baru ini, Indonesia telah resmi melakukan debutnya sebagai anggota tetap BRICS. Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam organisasi global tersebut, negara ini semakin melebarkan sayapnya di kancah internasional.
Kini, kiprah Indonesia semakin diakui oleh dunia sebagai salah satu pemain penting. Selain BRICS, Indonesia juga telah bergabung sebagai anggota G20 dan negara aksesi OECD.
Meskipun termasuk organisasi global. ketiganya memiliki perbedaan yang signifikan dan penting untuk diketahui agar tidak keliru.
Lantas apa saja perbedaan BRICS, G20, dan OECD? Berikut beberapa hal yang membedakan antara ketiga organisasi tersebut.
Pengertian
Dari pengertiannya, BRICS merupakan kelompok negara yang terdiri dari Brazil, Russia, India, China, and South Africa. Nama BRICS juga merupakan akronim dari masing-masing negara pendirinya.
Pada awal terbentuknya, pengelompokannya berdasarkan negara-negara informal yang berkembang dan berkeinginan membentuk organisasi untuk membuka peluang investasi.
Pembentukanya juga bertujuan untuk untuk membentuk blok geopolitik yang bisa mengimbangi kekuatan pengaruh lembaga global yang didominasi Barat.
Sementara itu, OECD adalah akronim dari Organisation for Economic Co-operation and Development atau Organisasi untuk Kerja Sama dan Pertumbuhan Ekonomi.
Dengan kata lain, OECD dapat dipahami sebagai organisasi internasional yang menyoroti isu dan permasalahan ekonomi dan isu global pada berbagai aspek.
Organisasi tersebut juga kerap dipahami sebagai pengamat yang juga membahas serta mengembangkan kebijakan ekonomi dan sosial.
G20 atau Group of Twenty adalah forum kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia.
Anggota
Salah satu perbedaan BRICS, G20, dan OECD yang mudah untuk dikenali adalah keanggotaannya. Perlu diingat, tidak semua negara bisa masuk ke dalam ketiga organisasi tersebut.
Dengan bergabungnya Indonesia, anggota BRICS kini ada 11 negara. Tercatat anggota BRICS, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab (UEA), dan Indonesia.
Di sisi lain, G20 memiliki keanggotaan yang berbeda. Sesuai namanya, negara yang bergabung dalam G20 berjumlah 20 negara.
Negara yang tergabung dalam G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Dibandingkan dengan kedua organisasi di atas, OECD memiliki jumlah anggota yang lebih banyak. Total anggota sebanyak 38 negara. Biasanya, anggotanya terdiri atas negara demokratis yang mendukung ekonomi pasar bebas.
Anggota dari OECD, yakni Australia, Austria, Belgia, Kanada, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Korea, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Republik Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuan dibentuknya, ketiga organisasi tersebut memiliki perbedaan. Meskipun sama-sama menyoroti kondisi ekonomi, tujuan organisasinya tetap memiliki perbedaan.
Tujuan utamanya dibentuknya BRICS adalah kerja sama, pengembangan, dan pengaruh dalam urusan internasional. Terlebih dalam sektor ekonomi dan perdagangan negara berkembang.
Kehadiran organisasi satu ini juga bertujuan untuk mengimbangi dominasi negara-negara maju dalam sistem keuangan global. Artinya, BRICS berfungsi sebagai penyeimbang pengaruh barat.
Di sisi lain, OECD dibentuk dengan tujuan untuk membentuk kebijakan yang bisa mendorong kemakmuran, kesetaraan, kesempatan, dan kesejahteraan bagi masyarakat global, terutama pada negara anggota.
Dalam perjalanannya, OECD banyak berkontribusi pada perluasan perdagangan dunia dan mendorong stabilitas ekonomi. Selain itu, tujuan utamanya juga mencakup koordinasi bantuan ekonomi untuk negara berkembang.
G20 memiliki tujuan yang juga menyinggung kondisi perekonomian global. Meskipun begitu, forum ini dibentuk dengan tujuan mendiskusikan rangkaian kebijakan untuk mewujudkan stabilitas keuangan internasional.
Organisasi tersebut juga bertujuan untuk mengatasi krisis keuangan global dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan serta inklusif.
Diadakannya forum juga bertujuan untuk menemukan solusi bersama atas isu ekonomi global yang sedang melanda dunia.
Contoh kegiatan yang dilakukan
Berbicara tentang kegiatan yang diadakan, BRICS, G20, dan OECD memiliki agendanya masing-masing untuk mewujudkan tujuan dan misinya.
Sebagai organisasi global, BRICS seringkali mengadakan pertemuan dan forum dengan negara anggota. Topik yang dibahas juga beragam, seperti ekonomi, budaya, hingga teknologi.
Selain itu, organisasi satu ini juga membangun strategi kemitraan ekonomi strategis antarnegara anggota guna memperkuat posisinya di kancah internasional.
Sebagai forum kerja sama multilateral, G20 banyak melakukan kegiatan forum dan pertemuan antarnegara anggota.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang diselenggarakan, terdapat sejumlah topik yang dibahas bersama ahli dan menteri masing-masing negara anggota.
Tidak jarang, pertemuan tersebut juga menjadi ajang untuk memperkuat kemitraan dan kerja sama negara anggota.
Sama seperti organisasi lainnya, OECD juga sering menyelenggarakan forum dan KTT dengan negara anggota.
Namun, organisasi satu ini juga seringkali melakukan riset dan menerbitkan data statistik. Bahkan, OECD ditunjuk sebagai narasumber terbesar dan terpercaya di dunia untuk menyajikan data sosial, ekonomi, lingkungan, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
Masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS disambut baik oleh negara anggota, terutama Brasil sebagai ketua organisasi tersebut.
Dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Brasil, mereka menyambut Indonesia dalam organisasi tersebut.
Selain itu, pemerintah Brasil juga menyoroti Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
“Indonesia memiliki kesamaan dengan negara-negara anggota organisasi lainnya dalam mendukung reformasi lembaga tata kelola global dan memberikan kontribusi positif terhadap pendalaman kerja sama di kawasan selatan, yang merupakan tema prioritas bagi kepresidenan Brasil di BRICS, yang mottonya adalah Memperkuat Kerja Sama di Kawasan Selatan untuk Tata Kelola yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan,” jelas Kemenlu Brasil dalam pernyataan tertulis, dikutip Jumat (17/1).
Demikian sejumlah perbedaan BRICS, G20, dan OECD yang bisa dikenali melalui beberapa aspek. Semoga bermanfaat!