NEWS

Perbedaan Jurnal Sinta dan Scopus, Akademisi Wajib Tahu!

Database jurnal ilmiah

Perbedaan Jurnal Sinta dan Scopus, Akademisi Wajib Tahu!ilustrasi publikasi jurnal ilmiah (unsplash/DocuSign)
02 July 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jurnal ilmiah seringkali dijadikan sebagai referensi dalam suatu penelitian. Tidak heran, karya tulis tersebut banyak dipakai oleh mahasiswa, dosen, dan para akademisi. 

Dalam mencari jurnal ilmiah yang terpercaya, terdapat dua sumber atau database yang biasa digunakan. Sinta dan Scopus menjadi sumber yang banyak dimanfaatkan untuk mencari referensi berupa jurnal ilmiah.

Meskipun sama-sama database jurnal ilmiah, keduanya memiliki sejumlah perbedaan. Lantas, apa saja perbedaan Sinta dan Scopus? Berikut beberapa perbedaan yang wajib diketahui.

1. Pengertian

Dari pengertiannya, jurnal Sinta merupakan kepanjangan dari Science and Technology Index. Laman yang menyediakan jurnal ilmiah nasional terakreditasi ini dikelola oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek).

Di sisi lain, Scopus merupakan pangkalan data pustaka berstandar tinggi yang dikelola oleh salah satu perusahaan publikasi ilmiah bergengsi, Elsevier. 

Jurnal Scopus termasuk jurnal yang punya reputasi tinggi karena jurnal yang dipublikasikan melalui proses peninjauan yang ketat.

2. Cakupan jurnal

Dari pengertiannya, pengertian jurnal Sinta dan Scopus mungkin sudah tergambarkan. Salah satu perbedaan yang mudah dikenali berikutnya terletak pada cakupan kedua jurnalnya.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jurnal Sinta dikelola oleh Kemendikbudristek. Cakupannya meliputi karya ilmiah yang dihasilkan oleh peneliti yang diterbitkan di jurnal Indonesia. 

Topik permasalah yang diangkat dalam jurnal ilmiah pun bisa bersifat lokal maupun nasional. Artinya, jurnal-jurnal ilmiah yang dipublikasikan bertaraf nasional atau yang diterbitkan di Indonesia.

Berbeda halnya dengan Scopus, jurnal ilmiah yang diterbitkan berskala internasional. Tidak heran, jurnal ilmiah yang dimuat di dalam pangkalan data tersebut merupakan jurnal-jurnal internasional dari para peneliti di seluruh dunia.

Jadi, pembahasan jurnal ilmiah haruslah relevan dengan skala internasional atau topik permasalahan di tingkat global.

Related Topics