NEWS

Voice Phishing: Pengertian dan Cara Menghindarinya

Kenali modus penipuannya

Voice Phishing: Pengertian dan Cara Menghindarinyailustrasi voice phising (unsplash/taylor grote)
07 November 2024

Modus Penipuan marak terjadi di tengah masyarakat. Untuk menjerat korbannya, pelaku melakukan beberapa modus. Salah satunya adalah Voice Phishing.

Aksi penipuan tersebut termasuk modus yang umum digunakan pelaku. Meskipun cukup umum, beberapa pelaku memiliki trik tersendiri agar korban percaya dengan perkataan pelaku.

Jika tidak jeli dan waspada, Anda bisa menjadi target penipuan yang tentunya memberikan kerugian. Bahkan, berbahaya bagi data pribadi dan finansial Anda.

Lantas, sebenarnya apa itu voice phishing? Berikut informasi mengenai modusnya dan cara menghindarinya yang wajib diketahui. 

Apa itu voice phishing?

Sesuai namanya, voice phising atau vishing adalah salah satu jenis penipuan yang memanfaatkan panggilan telepon. Lewat panggilan tersebut, pelaku mencoba untuk mendapatkan informasi pribadi atau uang dari korban.

Korban vishing umumnya menargetkan kalangan orangtua atau orang yang tidak begitu paham teknologi. Namun, tidak menutup kemungkinan pelakunya juga menargetkan target dari kalangan lainnya.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku biasanya menggunakan kemampuannya dalam memancing emosi korban. Seiring berkembangnya teknologi, pelaku dapat memakai perangkat lunak pengubah suara untuk mengelabui korban.

Dilihat dari aksinya, jenis penipuan satu ini cukup familier dilakukan karena sudah umum dipakai pelaku untuk menjebak korbannya. Meskipun sudah lama dipakai pelaku, vishing kerap memakan banyak korban.

Maka dari itu, penting untuk mengenali modus penipuannya yang dipakai oleh oknum-oknum tersebut.

Modus penipuannya

Agar tidak mudah ditipu oleh pelaku, mengenali modus penipuan voice phishing wajib dilakukan. Berikut beberapa modus penipuan yang seringkali dipakai pelaku.

1. Kerabat sakit

Salah satu modus penipuan seringkali dipakai adalah mengaku sebagai pihak yang mengenal korban, seperti pihak sekolah hingga tempat kerja. 

Pelaku akan menginformasikan bahwa kerabat Anda sedang sakit dan diminta untuk mengirimkan sejumlah uang ke rekening tertentu. Modus tersebut umum dipakai dan sudah lama dipakai. 

2. Hadiah 

Selain itu, modus penipuan berhadiah dengan waktu terbatas juga banyak digunakan.

Penipu menginformasikan bahwa Anda telah memenangkan hadiah khusus kepada korban. Di sini, pelaku mencoba mendapatkan informasi pribadinya. Tidak jarang, korban juga diminta untuk membayar uang sebagai syarat untuk mendapatkan uang tersebut.

3. Mengaku sebagai pihak bank

Mengaku sebagai pihak perbankan juga kerap dipakai pelaku untuk menipu korbannya. Ada banyak modus yang dilakukan, seperti ada kekeliruan pada informasi nasabah atau ada tunggakan yang perlu dilunasi.

Dalam panggilan tersebut, oknum penipu akan mencoba untuk menanyakan berbagai informasi pribadi korban.

Bahkan, pelaku bisa menirukan ciri khas suara customer service perbankan untuk mengelabui korbannya.

4. Mengaku sebagai pegawai pemerintah

Tidak hanya mengaku sebagai pihak bank, tidak jarang pelaku penipuan mengklaim dirinya sebagai pegawai instansi pemerintahan. 

Penelpon bersandiwara sebagai petugas call center yang menakut-nakuti korban bahwa data Anda terpantau dimanfaatkan untuk tindak kejahatan. 

Di saat korban merasa panik, pelaku akan mencoba mendapatkan data sensitif korban lewat cela mencocokan data yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.