Modus Penipuan marak terjadi di tengah masyarakat. Untuk menjerat korbannya, pelaku melakukan beberapa modus. Salah satunya adalah Voice Phishing.
Aksi penipuan tersebut termasuk modus yang umum digunakan pelaku. Meskipun cukup umum, beberapa pelaku memiliki trik tersendiri agar korban percaya dengan perkataan pelaku.
Jika tidak jeli dan waspada, Anda bisa menjadi target penipuan yang tentunya memberikan kerugian. Bahkan, berbahaya bagi data pribadi dan finansial Anda.
Lantas, sebenarnya apa itu voice phishing? Berikut informasi mengenai modusnya dan cara menghindarinya yang wajib diketahui.
Apa itu voice phishing?
Sesuai namanya, voice phising atau vishing adalah salah satu jenis penipuan yang memanfaatkan panggilan telepon. Lewat panggilan tersebut, pelaku mencoba untuk mendapatkan informasi pribadi atau uang dari korban.
Korban vishing umumnya menargetkan kalangan orangtua atau orang yang tidak begitu paham teknologi. Namun, tidak menutup kemungkinan pelakunya juga menargetkan target dari kalangan lainnya.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku biasanya menggunakan kemampuannya dalam memancing emosi korban. Seiring berkembangnya teknologi, pelaku dapat memakai perangkat lunak pengubah suara untuk mengelabui korban.
Dilihat dari aksinya, jenis penipuan satu ini cukup familier dilakukan karena sudah umum dipakai pelaku untuk menjebak korbannya. Meskipun sudah lama dipakai pelaku, vishing kerap memakan banyak korban.
Maka dari itu, penting untuk mengenali modus penipuannya yang dipakai oleh oknum-oknum tersebut.
Modus penipuannya
Agar tidak mudah ditipu oleh pelaku, mengenali modus penipuan voice phishing wajib dilakukan. Berikut beberapa modus penipuan yang seringkali dipakai pelaku.
1. Kerabat sakit
Salah satu modus penipuan seringkali dipakai adalah mengaku sebagai pihak yang mengenal korban, seperti pihak sekolah hingga tempat kerja.
Pelaku akan menginformasikan bahwa kerabat Anda sedang sakit dan diminta untuk mengirimkan sejumlah uang ke rekening tertentu. Modus tersebut umum dipakai dan sudah lama dipakai.
2. Hadiah
Selain itu, modus penipuan berhadiah dengan waktu terbatas juga banyak digunakan.
Penipu menginformasikan bahwa Anda telah memenangkan hadiah khusus kepada korban. Di sini, pelaku mencoba mendapatkan informasi pribadinya. Tidak jarang, korban juga diminta untuk membayar uang sebagai syarat untuk mendapatkan uang tersebut.
3. Mengaku sebagai pihak bank
Mengaku sebagai pihak perbankan juga kerap dipakai pelaku untuk menipu korbannya. Ada banyak modus yang dilakukan, seperti ada kekeliruan pada informasi nasabah atau ada tunggakan yang perlu dilunasi.
Dalam panggilan tersebut, oknum penipu akan mencoba untuk menanyakan berbagai informasi pribadi korban.
Bahkan, pelaku bisa menirukan ciri khas suara customer service perbankan untuk mengelabui korbannya.
4. Mengaku sebagai pegawai pemerintah
Tidak hanya mengaku sebagai pihak bank, tidak jarang pelaku penipuan mengklaim dirinya sebagai pegawai instansi pemerintahan.
Penelpon bersandiwara sebagai petugas call center yang menakut-nakuti korban bahwa data Anda terpantau dimanfaatkan untuk tindak kejahatan.
Di saat korban merasa panik, pelaku akan mencoba mendapatkan data sensitif korban lewat cela mencocokan data yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Cara menghindarinya
Maraknya aksi penipuan dengan memanfaatkan panggilan telepon tentu wajib diwaspadai masyarakat. Berikut beberapa cara menghindari yang bisa dilakukan agar tidak menjadi korban penipuan.
1. Mewaspadai panggilan telepon dari nomor tidak dikenal
Jika Anda menerima panggilan dari nomor tidak dikenal, Anda wajib mewaspadainya. Anda dapat menanyakan identitas penelepon terlebih dahulu.
Selain itu, Anda dapat mengalihkan seluruh penelepon dari penerima tidak dikenal ke pesan suara. Dengan begitu, tindakan penipuan bisa dihindari.
2. Hindari langsung memberikan informasi pribadi
Ketika berhadapan dengan pelaku vishing, jangan mudah untuk memberikan informasi pribadi Anda. Mulai dari nama lengkap, nomor identitas, hingga akun keuangan kepada penelepon.
Tanyakan keperluan data tersebut kepada penelepon. Jika alasannya meragukan, hindari memberikan informasi sensitif karena bisa dimanfaatkan untuk tindakan kejahatan.
3. Jangan mudah percaya dengan informasi yang diberikan
Saat Anda menyadari menjadi korban tindak penipuan panggilan telepon, hadapi dengan pikiran jernih dan jangan mudah percaya dengan informasi yang diberikan.
Pasalnya, informasi yang diberikan sudah pasti palsu dan dipakai untuk menjebak Anda. Maka dari itu, penting untuk jeli mengenali informasi yang mencurigakan dari pelaku.
4. Memeriksa nomor penelepon
Mengingat banyak pelaku yang mengaku sebagai pihak tertentu, salah satu cara untuk menghadapinya dengan memastikan nomor penelepon.
Biasanya, perusahaan atau instansi tertentu memiliki nomor call center resmi. Maka dari itu, Anda bisa memvalidasi nomor penelepon dengan nomor call center terkait.
5. Menutup panggilan dan melaporkannya
Salah satu cara efektif agar terhindar dari modus penipuan satu ini adalah menutup panggilanya. Ketika mendapatkan panggilan telepon dari orang tidak kenal, jangan ragu untuk menolak atau menutup panggilan tersebut.
Agar tidak memakan banyak korban, Anda dapat melaporkan nomor tersebut kepada pihak berwajib. Dengan begitu, pihak berwajib dan berkepentingan bisa menindaklanjutinya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian modus penipuan hingga beberapa cara menghindari voice phishing yang penting untuk diketahui. Tetap waspada dan berhati-hati dalam menerima panggilan dari orang tidak dikenal agar tidak menjadi korban penipuan.
Semoga bermanfaat!