5 Fakta LRT Jabodebek yang Baru Diresmikan oleh Presiden Jokowi
Diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meresmikan moda transportasi terbaru, LRT Jabodebek, Senin (28/8).
Kehadiran Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu ini diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat urban, sehingga bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan dan polusi udara.
Masyarakat Jakarta dan kota-kota di sekitarnya kini punya moda transportasi umum baru yang diharapkan mampu membelah kemacetan Ibu Kota. Moda transportasi tanpa masinis ini mulai melayani penumpang sejak pukul 14.00 WIB, atau beberapa jam setelah diresmikan Jokowi. Berikut sejumlah fakta LRT Jabodebek:
1. Tarif
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan tarif LRT Jabodebek mulai dari Rp5.000 untuk 1 kilometer pertama, dan Rp700 untuk setiap kilometer selanjutnya.
Tarif untuk jarak terjauh adalah Rp27.000, yakni keberangkatan dari Stasiun Harjamukti-Stasiun Jatimulya dan sebaliknya dengan jarak tempuh sekitar 33 kilometer.
Formulasi perhitungan tarif LRT Jabodebek telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan No.25/2023 tentang Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek yang ditetapkan pada 8 Juni 2023.
Secara mendetail, tarif LRT Jabodebek di sejumlah rute antara lain Dukuh Atas–Cawang (Rp11.300); Dukuh Atas–Harjamukti (Rp21.800) Dukuh Atas–Jatimulya (Rp23.900); Dukuh Atas–Halim (Rp13.400); Harjamukti–Jatimulya (Rp27.400); Harjamukti–Cawang (Rp14.800); Harjamukti–Halim (Rp17.600); Jatimulya–Cawang (Rp16.900); Cawang–Halim (Rp7.100).
2. Jadwal operasional
LRT Jabodebek beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 23.30 WIB. Terdapat dua rute perjalanan, yakni jalur Cibubur melewati Dukuh Atas–Cawang–Harjamukti (pp) dan jalur Bekasi melewati Stasiun Dukuh Atas–Cawang–Halim–Jatimulya (pp). Dalam sehari terdapat 434 perjalanan LRT Jabodebek dengan kapasitas penumpang hingga 1.308 orang.
LRT menyediakan 31 rangkaian kereta (trainset) yang terdiri dari 27 rangkaian operasional dan 4 rangkaian cadangan. Setiap rangkaian terdiri dari 6 gerbong kereta.
3. Ada 18 stasiun LRT Jabodebek
Lalu, terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan digunakan, yakni Stasiun Dukuh atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Jatibening, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
4. Terintegrasi dengan tranportasi umum lain
LRT Jabodebek juga telah terintegrasi dengan stasiun KRL, yakni Stasiun Cawang dan Sudirman.
Khusus di Stasiun Cawang, KAI Commuter telah menyiapkan akses untuk menuju Stasiun LRT Cikoko atau untuk menuju halte Bus Transjakarta.
Nantinya, penguna Commuterline yang hendak melanjutkan perjalanannya menggunakan LRT ataupun bus Transjakarta bisa langsung menuju pintu di sisi barat Stasiun Cawang dengan mengakses jembatan penyeberangan orang (JPO).
Selain terintegrasi dengan layanan LRT, Stasiun Sudirman juga terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya seperti layanan Commuterline Basoetta, MRT, dan Transjakarta.
5. Nilai proyek membengkak dari rencana awal
Total nilai proyek LRT Jabodebek yang direncanakan beroperasi pada Agustus 2022 mencapai Rp32,5 triliun. Jumlah ini membengkak dari perhitungan awal yang mencapai Rp29,9 triliun.
Secara pendanaan, proyek LRT Jabodebek diperoleh melalui dua sumber, yaitu melalui PMN kepada PT KAI yang total sampai dengan saat ini adalah sekitar Rp10,2 triliun. Sisa dari kebutuhan dipenuhi dari pinjaman kredit sindikasi dari 15 bank dengan total pinjaman Rp22,3 triliun sehingga total nilai proyek Rp32,5 triliun.