NEWS

Dari 18,9 Juta Penerima Kartu Prakerja, Mayoritas Milenial dan Gen Z

Program telah dimulai sejak era-pandemi pada 2020.

Dari 18,9 Juta Penerima Kartu Prakerja, Mayoritas Milenial dan Gen ZIlustrasi Kartu Prakerja (Dok. Karier.mu)
03 October 2024

Fortune Recap

  • Mayoritas peserta program ini berusia 18-35 tahun, termasuk generasi Z dan milenial, serta mencakup kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan masyarakat perdesaan.
  • 39 persen penerima manfaat telah bekerja saat mendaftar, dengan tingkat pendidikan mayoritas lulusan SMA ke atas. Program pelatihan mencakup lebih dari 6.000 program terkurasi secara daring maupun luring.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Program Kartu Prakerja yang diluncurkan pada 11 April 2020, satu hari setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam mendukung masyarakat terdampak pandemi.

Program yang awalnya dirancang untuk meningkatkan keterampilan itu segera bertransformasi menjadi semi-bantuan sosial untuk sedikit menopang daya beli masyarakat yang terkena dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Indonesia, menjelaskan bahwa sejak diluncurkan program ini telah memberikan manfaat kepada 18,9 juta orang yang tersebar di 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Mayoritas penerima manfaat Kartu Prakerja adalah mereka yang berusia 18 hingga 35 tahun, dan mayoritas berasal dari generasi Z dan milenial. Peserta berasal dari berbagai kelas ekonomi, mulai dari desil 1 hingga kelas menengah yang aspiratif.

"Program ini inklusif. Bukan hanya besar dalam jumlah, tetapi juga menjangkau kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, masyarakat pedesaan, dan purna pekerja migran Indonesia," kata Denni di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (3/10).

Meskipun bernama Prakerja, kata Denni, program ini tidak hanya terbatas untuk mereka yang belum bekerja. Sesuai dengan regulasi, orang yang telah bekerja atau berwirausaha juga diperbolehkan mendaftar.

Data menunjukkan bahwa 39 persen penerima manfaat pada saat mendaftar telah memiliki pekerjaan, dan dalam waktu dua bulan setelah menyelesaikan pelatihan, angka tersebut meningkat menjadi 55 persen.

Denni juga menambahkan bahwa tingkat pendidikan peserta umumnya adalah lulusan SMA ke atas, dengan 51 persen di antaranya adalah perempuan, dan mayoritas berasal dari daerah pedesaan.

Hingga saat ini, ekosistem pelatihan Kartu Prakerja telah mencakup lebih dari 6.000 program pelatihan, baik secara daring maupun luring, yang terkurasi dan telah diverifikasi untuk relevansi.

"Kami tidak hanya menyediakan pelatihan keterampilan dasar, tetapi juga pelatihan yang relevan dengan kebutuhan masa depan seperti keterampilan digital, kecerdasan buatan (AI), keamanan siber, hingga green skills," ujarnya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.