Erick Thohir Usul Tenor KPR Diperpanjang Sampai 30 Tahun
Skema ini akan berlaku bagi semua kalangan masyarakat.
Fortune Recap
- Perpanjangan tenor diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat untuk memiliki rumah dengan cicilan yang lebih terjangkau.
- Skema pembiayaan berlaku menyeluruh untuk kelas baik rumah rakyat, menengah, maupun kelas lainnya.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) tengah mengkaji rencana memperpanjang masa tenor untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari 15 tahun menjadi 30 tahun.
Erick berharap dengan skema pembiayaan tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk memiliki rumah dengan cicilan yang lebih terjangkau.
"Supaya membantu masyarakat yang memang sudah punya budget tertentu dengan ditarik 30 tahun dia akan cicilannya jauh lebih murah," kata Erick dalam keterangannya, Jumat (8/11)
Erick mengatakan skema pembiayaan tersebut berlaku secara menyeluruh untuk berbagai kelas, baik rumah rakyat, menengah, maupun kelas lainnya.
Dia juga menyampaikan BUMN sendiri memiliki contoh dalam membangun hunian terintegrasi yang terjangkau. Hal ini terealisasi berkat sinergi antar-BUMN seperti KAI, Perumnas, hingga BTN.
Erick mengatakan BUMN telah membangun model hunian terintegrasi sistem transportasi umum atau TOD di delapan titik.
"InsyaAllah nanti saya dengan Pak Ara juga akan mengusulkan ke Bapak Presiden, kalau beliau berkenan untuk program 100 hari, salah satunya ada TOD yang terbaru yang unitnya cukup besar itu 900 unit di sebuah lokasi," kata Erick.
Mendorong penyediaan rumah yang terjangkau
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan upaya penyediaan rumah bagi masyarakat memerlukan kerja bersama. Ara menyambut positif dukungan penuh BUMN dalam akselerasi penyediaan rumah bagi masyarakat.
"Seperti di Kejaksaan kami dapat dukungan yang luar biasa, dapat tanah 1.000 hektare di Banten. Dari Pak Nusron (Menteri ATR) dapat dukungan yang luar biasa, dapat tanah di Mojokerto 150 hektare. Di Tangerang kurang lebih tujuh hektare," ujar Ara.
Dia mengatakan akan bertemu dengan direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN besok malam dan memberi sinyal gebrakan baru dalam sektor pembiayaan perumahan.
"Ada tiga hal yang penting yang kami sampaikan dan upayakan. Tapi, ini membutuhkan dukungan semua, tidak bisa sendirian, termasuk dukungan yang luar biasa dari Menteri BUMN," kata Ara menyinggung tentang harga tanah yang murah, efisiensi bahan bangunan, dan insentif.
Oleh karena itu, dia berharap upaya ini dapat didukung oleh seluruh pihak karena memiliki tujuan mulia dalam menyediakan rumah bagi masyarakat.
"Jadi itu yang kami mau lakukan. Kami mohon doanya dari seluruh rakyat Indonesia. Ini bukan pekerjaan sendirian dan ini bukan keberhasilan sendirian. Ini seperti kata Pak Prabowo, super tim. Keberhasilan bersama," kata Ara.