Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo
Sektor EBT sedang menarik investor baru ke Indonesia.
Fortune Recap
- Perusahaan asal Korea Selatan dan Cina akan bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk. untuk menggarap pabrik baterai kendaraan listrik.
- Ada sejumlah investasi lain pada bidang industri kesehatan, rumah tangga, dan hilirisasi yang sedang dipersiapkan pemerintah.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan ada dua perusahaan asing bakal membawa dana jumbo untuk berinvestasi di Indonesia.
Menurutnya, kedua perusahaan asing tersebut berasal dari Korea Selatan (Koresel) dan Cina. Keduanya bakal bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) untuk menggarap pabrik Baterai Kendaraan Listrik.
“Saya yakin dalam waktu satu sampai dua bulan ini kita sudah rampung. Investasinya cukup signifikan, kurang lebih hampir Rp80 triliun atau US$5,5 miliar," kata Rosan dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Selasa (15/10).
Kendati demikian, dia tidak menyebutkan identitas investor tersebut. Rencana investasi itu sesuai dengan komitmen global dalam energi bersih dan tren permintaan global terhadap ekosistem industri hijau di Tanah Air, yang pada akhirnya juga dapat memberikan efek pada peningkatan investasi.
"Harapannya, tenaga listrik yang mereka dapat dari EBT. Itu juga yang mereka harapkan. Itu yang akan kita dorong," ujarnya.
Rosan mengatakan saat ini terdapat sejumlah investasi lain pada bidang industri lain yang sedang dipersiapkan pemerintah, dan beberapa di antaranya untuk produk kesehatan dan rumah tangga. Dengan demikian, perekonomian akan mendapatkan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja akan terdongkrak.
"Tidak hanya di bidang hilirisasi saja, tapi kita ingin bangun industri-industrinya sekarang. Kalau dulu dari nikel mungkin menjadi stainless steel seperti yang sudah ada di Morowali. Kita ingin industri turunannya juga dibangun. Itu next step-nya yang kita membangun," katanya.
Realisasi investasi selama 2024
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan realisasi investasi sepanjang periode Januari–September 2024 mencapai Rp1.261 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 19,78 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan telah mencapai 76,4 persen dari target Presiden Joko Widodo, yaitu Rp1.600 triliun untuk tahun ini.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, investasi di Indonesia berhasil menyerap 1,87 juta tenaga kerja. Penanaman Modal Asing (PMA) mendominasi realisasi investasi dengan nilai Rp654,4 triliun, meningkat 16,95 persen secara tahunan. Di sisi lain, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 23 persen menjadi Rp607,03 triliun.
BKPM melaporkan bahwa investasi di luar Pulau Jawa mendominasi dengan 50,4 persen dari total investasi, meskipun DKI Jakarta tetap menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi, yaitu Rp191,78 triliun.
Jawa Barat dan Jawa Timur mengikuti dengan nilai masing-masing Rp184,9 triliun dan Rp111,44 triliun. Provinsi Sulawesi Tengah dan Banten juga masuk dalam lima besar dengan capaian Rp98,6 triliun dan Rp83,44 triliun.