Populix Rilis Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia
Tiga tolok ukur jadi nilai utama pemeringkatan ini.
![Populix Rilis Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20240206%2Fantarafoto-pameran-pendidikan-tinggi-di-kota-kediri-23012024-pf-3-7b8580309183379b3c8eba91d7bc3c5b-741c050c11c026d3f3fd3e8dc876777a.jpg%3Fwidth%3D990%26height%3D660%26format%3Davif&w=2048&q=75)
Fortune Recap
- Pemeringkatan ini didasarkan pada data universitas negeri dan swasta serta menggunakan asas Tridharma Perguruan Tinggi.
- Dilakukan dengan melibatkan narasumber ahli dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan penyedia data dan layanan riset, Populix, meluncurkan Peringkat Program Magister Universitas di Indonesia versi Poplite.
VP of Strategy and Business Operations Populix, Raymond Tjipto, mengatakan pihaknya tidak sendirian dalam menyusun pemeringkatan ini, namun menggandeng sejumlah narasumber ahli, yang terdiri dari kalangan akademisi dari berbagai universitas dan perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).
“Masukan dari para narasumber ahli kemudian dijadikan acuan oleh Populix, khususnya dalam menentukan indikator dan variabel penilaian,” kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (22/1).
Pemeringkatan ini dimulai dari perangkuman data universitas negeri dan swasta, termasuk jumlah publikasi dan sitasi, berdasarkan Pangkalan Data Dikti dan SINTA per Juni 2024. Untuk menghindari bias, Populix juga menggunakan data sekunder yang meliput semua universitas dengan program S2.
Seluruh data tersebut kemudian dianalisis dan dinilai berdasarkan asas Tridharma Perguruan Tinggi, yang merupakan tiga kewajiban dasar yang harus dipenuhi oleh sebuah lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi.
Tolok ukur dalam pemeringkatan Populix
Dalam pemeringkatan ini ada beberapa hal yang dipertimbangkan, seperti pendidikan dan pengajaran yang berbobot 45 persen, yang meliputi kualitas program pendidikan, termasuk kurikulum, fakultas, dan fasilitas pendidikan. Kemudian penelitian dan pengembangan berbobot 45 persen, yaitu kinerja riset universitas, termasuk jumlah dan kualitas publikasi, serta partisipasi dalam konferensi dan kolaborasi penelitian.
Lalu terakhir, pengabdian pasyarakat dengan bobot 10 persen, yang meliputi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan, termasuk proyek sosial dan keterlibatan dengan komunitas lokal.
Publik dapat dengan mudah melihat pemeringkatan ini berdasarkan 10 kategori rumpun ilmu, dimulai dari Agama, Ekonomi, Humaniora, Kesehatan, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Pendidikan, Pertanian, Seni, Sosial, dan Teknik.
Selain itu publik juga dapat memilih kategori berdasarkan 616 program studi magister yang saat ini tersedia di Indonesia. Lebih jauh lagi, setiap peringkat juga dilengkapi profil singkat universitas, alamat, detail penilaian berdasarkan Tridharma Pendidikan tinggi, jumlah karyawan, jumlah artikel dan sitasi, juga status akreditasi program.
“Hadirnya indeks ini tidak lepas dari tujuan Populix untuk mendemokrasikan data di Indonesia. Yaitu agar seluruh lapisan masyarakat dapat memiliki akses informasi, dan bisa mengambil keputusan dengan baik, termasuk keputusan saat ingin melanjutkan pendidikan S2,” kata Raymond.
Populix juga mendukung demokrasi data para akademisi melalui platform Poplite yang bertujuan membantu riset akademis di Tanah Air. Melalui platform ini, para akademisi dapat menyusun kuesioner, menentukan detail responden, menyebarkannya kepada lebih dari 700.000 responden berkualitas dari Populix, dan menerima hasil kuesioner dengan cepat dan akurat.
Poplite juga sudah dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan atau AI demi membantu pembuatan kuesioner.