NEWS

Indonesia Gabung BRICS, Luhut: Kita Ini Negara Berdaulat

Indonesia terlalu besar untuk memihak.

Indonesia Gabung BRICS, Luhut: Kita Ini Negara BerdaulatLuhut Binsar Panjaitan dilantik sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional. (Doc: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
09 January 2025

Fortune Recap

  • Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan keanggotaan pada BRICS memperluas pasar dan menunjukkan independensi Indonesia di kancah internasional.
  • Keanggotaan di BRICS membuka akses ke pasar lebih luas dan memberikan posisi strategis di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indonesia resmi menjadi anggota penuh ke-10 BRICS, aliansi ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, dan sejumlah negara lain.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan keanggotaan Indonesia di BRICS memberikan peluang besar memperluas pasar sekaligus menunjukkan independensi Indonesia di kancah internasional.

"Kita ini negara berdaulat, negara besar. Indonesia terlalu besar untuk berpihak kepada satu negara, baik itu Tiongkok maupun Amerika Serikat," kata Luhut dalam acara konferensi pers, Kamis (9/1).

Menurutnya, Indonesia perlu bersikap mandiri dan mengambil keuntungan strategis dari keanggotaan di BRICS, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Keanggotaan BRICS membuka akses Indonesia ke pasar lebih luas, sekaligus memberikan posisi strategis di tengah dinamika geopolitik dan perekonomian global.

"Market kita lebih besar. Dengan BRICS, kita punya peluang lebih besar untuk menangkap pasar-pasar baru dan mengantisipasi risiko dari ketegangan di Tiongkok, Eropa, dan Amerika," ujarnya.

Ia juga menyoroti krisis energi di Eropa akibat konflik Rusia-Ukraina, serta tantangan ekonomi Cina yang tengah melambat. Ketidakpastian kebijakan di Amerika Serikat juga menjadi perhatian, terutama dalam konteks tarif perdagangan. Menurut Luhut, semua ini merupakan kombinasi tantangan yang harus dicermati Indonesia dengan baik demi menjaga stabilitas perekonomian domestik.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.