NEWS

Tanggapi Bank Dunia, Menperin: Restriksi Impor Tak Selalu Salah

Bank Dunia menyebut restriksi jadi ganjalan ekonomi.

Tanggapi Bank Dunia, Menperin: Restriksi Impor Tak Selalu SalahMenteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan pada pembukaan Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu di Jakarta, Senin (30/7). (Dok. Kemenperin)
10 October 2024

Fortune Recap

  • Menteri Perindustrian tanggapi pernyataan Chief Economist Bank Dunia terkait dampak kebijakan restriksi impor terhadap sektor manufaktur Indonesia.
  • Agus Gumiwang Kartasasmita menilai pandangan tersebut tidak sepenuhnya tepat, restriksi impor merupakan langkah melindungi industri dalam negeri dari tekanan produk impor jadi.
  • Restriksi impor pada produk jadi membantu memperkuat sektor manufaktur domestik, membuat sektor manufaktur menjadi game changer di saat pasar global melemah.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menanggapi pernyataan dari Chief Economist Bank Dunia untuk Kawasan Asia Pasifik, Aaditya Mattoo, yang menyoroti dampak kebijakan restriksi impor terhadap kinerja sektor Manufaktur Indonesia.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Mattoo sebelumnya mengungkapkan bahwa kebijakan restriksi impor yang ketat masih menghambat pertumbuhan sektor manufaktur, terutama ketika harga komoditas global seperti batu bara dan minyak kelapa sawit mengalami penurunan.

Agus menilai bahwa pandangan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Menurutnya, kebijakan restriksi impor yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia merupakan langkah afirmatif untuk melindungi industri dalam negeri dari tekanan produk impor jadi.

"Restriksi impor tidak melulu salah, ini adalah bagian dari langkah melindungi industri lokal. Kami tidak pernah memberlakukan restriksi impor bahan baku karena justru bahan baku penting untuk meningkatkan daya saing industri kita," kata Agus dalam keterangannya, Kamis (10/10).

Ia juga menjelaskan bahwa restriksi impor pada produk jadi membantu memperkuat sektor manufaktur domestik. Selama pandemi Covid-19 dan konflik global, pasar domestik yang didominasi oleh produk manufaktur lokal menjadi penopang utama perekonomian Indonesia.

"Kebijakan ini terbukti mampu membuat sektor manufaktur menjadi game changer di saat pasar global melemah," ujarnya.

Ia enekankan bahwa tujuan kebijakan ini tidak hanya untuk melindungi industri dalam negeri tetapi juga untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar global. “Negara lain pun memperketat masuknya produk impor, masa kita malah melonggarkannya? Kita harus melindungi industri kita," ujarnya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.