Telan Investasi Rp10,2 T, KEK Sanur Diyakini Tambah Pemasukan Negara
Potensinya di masa mendatang sangat bagus.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, meninjau langsung perkembangan proyek pembangunan fasilitas kesehatan di Bali yang menelan investasi Rp10,2 triliun. Dia menyambangi lokasi tersebut di sela kegiatannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Menurut Bahlil, KEK Sanur memiliki potensi yang sangat bagus ke depannya. Sebab, masyarakat yang ingin berobat tidak perlu lagi berupaya ke luar negeri.
“Apalagi Bali juga menjadi destinasi wisata yang populer di dunia. Selain bisa menghemat devisa, kawasan ini juga berpotensi bisa menambah pemasukan negara melalui sektor pariwisata,” kata Bahlil, Minggu (13/11).
Penetapan KEK Sanur tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2022 yang diteken Presiden Joko Widodo pada 1 November 2022. Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berdiri di atas lahan seluas 41,26 hektare ini diperkirakan dapat menyerap 43.647 orang tenaga kerja.
Ada berbagai fasilitas kesehatan dan hiburan
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Iswandi Said, menjelaskan KEK Sanur nantinya akan menampung rumah sakit berkelas internasional yang menyediakan berbagai fasilitas medis lengkap, seperti unit kesuburan, bedah plastik, dan lain sebagainya. Fasilitas pendukung seperti pusat perbelanjaan juga akan berdiri di sana.
“Di sini ada rumah sakit berkelas internasional nanti dari PT Pertamina Bina Media IHC akan bekerja sama dengan Mayo Clinic, termasuk juga pelayanan untuk orang tua,” ujarnya.
Selain rumah sakit, PT HIN juga melakukan revitalisasi atau peremajaan pada hotel lamanya yang berisi sepuluh lantai. Penyelesainnya ditargetkan akan rampung pada Agustus 2023.
Master plan dari KEK Sanur
KEK Sanur dirancang untuk menjadi KEK kesehatan dan pariwisata dengan rencana bisnis fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, etnomedicinal botanic garden, serta pusat komersial yang rencananya akan menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengisi pusat perbelanjaannya.
Selain itu, proyeksi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali diperkirakan mencapai 24,6 persen pada periode 2020-2024, dan pertumbuhan wisata medis di Asia Tenggara diprediksi mencapai sekitar 18 persen pada periode yang sama.
KEK Sanur menawarkan alur perjalanan pasien end-to-end bagi pengunjungnya dengan berbagai fasilitas. Selain fasilitas taman, hotel, dan pusat niaga, ada enam kawasan di KEK Sanur yang dikhususkan untuk pelayanan kesehatan. Sementara, empat area lain tersedia bagi investor yang memiliki spesialisasi sesuai dengan master plan yang telah ditentukan, seperti bedah plastik dan kosmetik, geriatrik, pusat penelitian sel punca, serta pusat pengobatan oriental dan kesuburan.