Tiga Nama Besar Penghasil Minyak Goreng di Indonesia
Konglomerat sawit biasanya punya pabrik minyak goreng.
Jakarta, FORTUNE – Baru-baru ini, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengumumkan kebijakan baru minyak goreng berupa penambahan batas wajib pasok kebutuhan dalam negeri atau dikenal dengan istilah Domestic Market Obligation (DMO) 30 persen. Sebelumnya, DMO untuk minyak goreng hanya 20 persen.
Dengan kenaikan tersebut, produsen lebih besar diharapkan beroleh jaminan ketersediaan bahan baku. “DMO ini akan kami naikkan...untuk memastikan adanya stok yang cukup untuk kebutuhan dalam negeri,” kata Lutfi saat konferensi pers daring, Rabu (9/3).
Kebijakan tersebut mengharuskan seluruh pelaku usaha yang terlibat dalam ekosistem produk turunan kelapa sawit untuk menyisihkan produknya guna mendapatkan izin ekspor.
Sejumlah konglomerat yang punya bisnis perkebunan kelapa sawit juga berkecimpung dalam industri minyak goreng, dan mereka mereka wajib memenuhi aturan DMO. Berikut di antara nama-nama besar yang beredar:
Wilmar Group (PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk)
PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk yang terafiliasi dengan Wilmar Group adalah produsen minyak goreng merek Sania dan Fortune. Kantor pusat Wilmar Group berada di Singapura.
Darwin Indigo, keponakan Martua Sitorus yang merupakan salah satu pendiri Wilmar Group, adalah Komisaris Utama PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
Dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, Martua Sitorus berada di peringkat 14 dengan kekayaan US$2,85 miliar.
Sejak kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) berlaku pada Februari, Wilmar Group telah menyalurkan 99,26 juta liter minyak goreng.
Musim Mas Group
Bachtiar Karim dan saudaranya, Burhan dan Bahari, adalah pemilik Grup Musim Mas, salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia. Pada 2020, penjualan konglomerasi sawit itu mencapai US$6,9 miliar.
Pengusaha minyak goreng ini sementara secara nasional berada di peringkat kesepuluh orang terkaya di Indonesia. Kekayaan bersihnya US$3,5 miliar.
Produk minyak goreng terkenal dari Musim Mas adalah Sunco, Amago, dan Voila. Perusahaan ini pun telah mendistribusikan 65 juta liter minyak goreng ketika pemerintah telah menetapkan kebijakan DMO.
Sinar Mas Group (PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk)
Filma adalah salah satu produk minyak goreng keluaran PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMART) yang terafiliasi dengan Sinar Mas Group.
Dua anak Eka Tjipta Widjaja, yakni Franky Oesman Widjaja dan Muktar Widjaja, duduk sebagai Komisaris Utama dan Wakil Komisaris Utama di perusahaan ini.
Dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2021 yang diterbitkan Forbes, keluarga Widjaja berada di peringkat kedua dengan kekayaan US$9,7 miliar atau setara Rp138,71 triliun.
Produk minyak goreng terkenal yang diproduksi oleh SMART selain Filma adala Kunci Mas dan Mitra.
Sinar Mas Group telah mendistribusikan minyak goreng hingga 55,19 juta liter ke pasaran sejak pemberlakuan DMO pada Februari 2022.
Sinar Mas Group juga bergerak di sektor bisnis lain seperti kertas, real estat, jasa keuangan, perawatan kesehatan, dan telekomunikasi.