BPS: Jumlah Wisman Oktober 2024 Turun 6,68 Persen Jadi 1,19 Juta
Kunjugan wisatawan telah kembali ke level pra-pandemi.
Fortune Recap
- Total kunjungan wisman Januari-Oktober 2024 meningkat 20,45 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
- Wisman asal Malaysia masih mendominasi kunjungan ke Indonesia, diikuti Australia dan Singapura.
Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara (wisman) pada Oktober 2024 mencapai 1.193.867 kunjungan. Ini terdiri dari kunjungan wisman melalui pintu masuk utama sebanyak 1.037.336 kunjungan, serta yang masuk melalui pintu masuk perbatasan sebanyak 156.531 kunjungan.
"Dengan demikian, secara total jumlah kunjungan wisman adalah 1.193.867, atau turun sebesar 6,68 persen secara bulanan dan naik 22,01 persen secara tahunan," ujar Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers, Senin (2/12).
Sementara itu, sepanjang Januari-Oktober 2024, jumlah kunjungan wisman mencapai 11.565.981 kunjungan, naik 20,45 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2023.
"Meskipun terus meningkat, total jumlah kunjungan wisman secara kumulatif hingga Oktober 2024 ini masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama sebelum pandemi, yaitu Januari-Oktober 2019 yang mencapai 13.449.106 kunjungan," kata Amalia.
Selanjutnya, jika dilihat berdasarkan kebangsaan, wisman asal Malaysia masih mendominasi di tempat pertama, disusul Australia dan Singapura.
"Kunjungan wisman dari Malaysia ini mengalami penurunan sebesar 17,22 persen secara bulanan, tetapi meningkat 40,05 persen secara tahunan," ujar Amalia.
Tercatat, wisman berkebangsaan Malaysia paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, demikian juga dengan wisman berkebangsaan Tiongkok. Sementara itu, wisman berkebangsaan Australia paling banyak masuk melalui Bandara Ngurah Rai.
"Dalam hal rata-rata lama tinggal, pada Oktober 2024, wisman termasuk pelintas batas menghabiskan sekitar 7,28 malam di Indonesia," katanya.
Wisatawan Nusantara (Wisnus)
Di sisi lain, BPS juga mencatat perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 81,43 juta pada Oktober 2024. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan September yang sebanyak 83,36 juta perjalanan, atau mengalami penurunan 2,32 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
"Penurunan ini disebabkan karena di bulan Oktober 2024, tidak ada libur nasional atau cuti bersama, dan jumlah event atau festival yang jumlahnya tidak sebanyak September 2024," kata Amalia.
Meski demikian, dibandingkan Oktober 2023 (year-on-year/yoy), perjalanan wisatawan domestik naik 29,88 persen. Sehingga, secara kumulatif, atau sejak Januari hingga Oktober 2024, jumlah perjalanan wisatawan domestik mencapai 839,39 juta perjalanan atau meningkat 21,87 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
"Jumlah perjalanan wisnus hingga bulan ke-10 pada tahun ini sudah melampaui perjalanan wisnus sepanjang tahun 2019, atau periode sebelum pandemi," ujar Amalia.
Jika dilihat berdasarkan daerah tujuan utama, sebagian besar atau sekitar 69,43 persen perjalanan wisatawan domestik dilakukan ke Pulau Jawa. BPS mencatat, Jawa Timur menjadi tujuan utama dengan jumlah perjalanan terbanyak dan proporsi sebesar 21,69 persen dari total perjalanan turis lokal.
"Adapun provinsi luar Pulau Jawa yang menjadi tujuan perjalanan tertinggi adalah Sumatra Utara, dengan proporsi sebesar 4,19 persen dari total perjalanan wisnus," ujarnya.
Amalia juga memberikan angka mutakhir terkait perjalanan orang Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri (wisatawan nasional/wisnas). Pada Oktober 2024, jelas Amalia, terdapat 731.006 perjalanan, naik secara bulanan maupun tahunan. Secara kumulatif, jumlah perjalanan wisnas sepanjang Januari-Oktober 2024 mencapai 7.382.914 perjalanan, atau meningkat 19,48 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
"Jumlah perjalanan wisnas hingga Oktober 2024 ini masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama saat sebelum pandemi, yaitu Januari-Oktober 2019, namun ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir," katanya.