Istana Jelaskan Kenaikan Gaji Guru yang Memicu Tafsir Beragam
Anggaran kesejahteraan guru naik Rp16,7 triliun.
![Istana Jelaskan Kenaikan Gaji Guru yang Memicu Tafsir Beragam](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20240819%2Fantarafoto-presiden-lantik-sejumlah-kepala-lembaga-negara-190824-sgd-2-8040d215f62276572419d435a2e304a9-ae1643ed22d7ae3a6458c3fcd5892b3a.jpg%3Fwidth%3D990%26height%3D660%26format%3Davif&w=2048&q=75)
Fortune Recap
- Kenaikan tersebut akan menyasar 1,9 juta guru pada tahun depan, dengan tambahan anggaran tunjangan sebesar Rp16,7 triliun.
- Guru ASN akan mendapat peningkatan tunjangan sebesar satu kali gaji, sementara guru non-ASN akan ditingkatkan tunjangannya menjadi Rp2 juta.
Jakarta, FORTUNE - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan soal kenaikan tunjangan kesejahteraan guru yang telah diumumkan Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (28/11).
Penjelasan ini ditujukan demi menanggapi sejumlah organisasi guru sekaligus memperjelas fakta mengenai kenaikan Gaji Guru yang dianggap memicu tafsir beragam.
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan bahwa guru ASN akan mendapat kenaikan tunjangan sebesar satu kali gaji, sementara guru non-ASN akan mendapatkan tambahan penghasilan menjadi sebesar Rp2 juta.
Menurut Hasan, kenaikan tunjangan kesejahteraan guru tersebut akan menyasar 1,9 juta guru pada tahun depan. Artinya, akan ada 600.000 guru tambahan yang mendapat peningkatan kesejahteraan dari sebelumnya yang hanya menyasar 1,3 juta guru.
"Setidaknya pada 2025 akan ada tambahan. Ini setidaknya. Meskipun jumlahnya bisa lebih banyak, 600.000 guru yang akan mendapatkan peningkatan kesejahteraan. Guru-guru ASN di antara 600.000 ini akan mendapat penambahan tunjangan sebesar satu kali gaji, dan guru non-ASN akan ditingkatkan tunjangannya menjadi Rp2 juta," kata Hasan dalam keterangan yang disiarkan via YouTube Sekretariat Kabinet, Senin (2/12).
Untuk guru non-ASN, Hasan menyatakan bahwa sebelumnya pemerintah telah memberikan tunjangan sebesar Rp1,5 juta bagi yang telah memperoleh sertifikasi. Sementara itu, pada tahun depan tunjangan mereka akan naik menjadi Rp2 juta, termasuk bagi guru non-ASN yang baru mendapatkan sertifikasi pada tahun depan.
"Tahun 2025, mereka langsung mendapat tambahan tunjangan sebesar Rp2 juta. Jadi, mereka tidak memulai dari Rp1,5 juta lagi, melainkan langsung Rp2 juta," kata Hasan.
Adapun untuk kebijakan yang menyasar 1,9 juta guru pada 2025 tersebut, pemerintah telah menambah anggaran tunjangan kesejahteraan guru sebesar Rp16,7 triliun, sehingga totalnya menjadi Rp81 triliun.
"Jadi, total di tahun 2025, jumlah guru yang mendapatkan peningkatan kesejahteraan itu berjumlah 1,9 juta orang. Nanti, di tahun-tahun mendatang, jumlah [guru dimaksud] akan ditingkatkan, karena saat ini guru-guru kita berjumlah sekitar 2,9 juta orang," ujarnya