Pemerintah Gelontorkan PMN Rp80,5 Triliun di 2023-2024, Ini Rinciannya
Pemerintah siapkan Rp28,16 triliun PMN di 2024
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah telah memperoleh persetujuan DPR untuk menggelontorkan PMN tunai dan non tunai untuk tahun anggaran 2023 dan 2024. Totalnya mencapai lebih dari Rp80,55 triliun, terdiri dari Rp46,596 triliun PMN tunai 2023, Rp5,800.25 triliun PMN non tunai di 2023 dan Rp28,160 triliun PMN tunai untuk 2024.
Jumlah tersebut termasuk tambahan PMN tunai 2023 dari cadangan Pembiayaan Investasi senilai Rp4,514 triliun yang akan disalurkan ke berbagai BUMN. Sebanyak Rp3 triliun di antaranya akan dialokasikan ke Indonesia Financial Group (IFC) untuk membantu PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) menangani masalah yang dihadapi oleh BUMN lainnya, termasuk PT Asuransi Jiwasraya.
Selain itu, ada pula Rp1,014 triliun akan diarahkan ke PT Aviasi Pariwisata Indonesia untuk restrukturisasi infrastruktur di kawasan ekonomi khusus seperti Mandalika dan pengembangan KEK Sanur serta Hotel Indonesia Natour.
Pemerintah juga akan memberikan PMN non tunai senilai 3,02 triliun rupiah kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk mengkonversi utang yang tidak dapat dibayar sebelumnya dan telah diubah menjadi ekuitas. Hal ini diharapkan akan membantu RNI memperbaiki rasio keuangan untuk debt equity ratio-nya, likuiditas, dan solvabilitasnya.
"Sehingga holding BUMN industri pangan ini bisa terlepas dri beban pinjaman masa lalu," tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ada pula PMN non tunai untuk konversi piutang kepada PT LEN Industri (Persero) Rp456,25 miliar untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan.
Selain alokasi PMN tunai dan non tunai (untuk konversi piutang), Pemerintah juga akan memberikan PMN kepada BUMN dalam bentuk hibah tanah, bangunan, kapal laut, dan aset lainnya. Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat struktur modal dan mendukung proyek-proyek strategis yang sedang berjalan.
Adapun perusahaan yang menerima PMN dalam bentuk BMN tersebut yakniPT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Sejahtera Eka Graha, PT Pertamina (Persero), dan PT Len Industri (Persero).
Pemerintah juga merencanakan PMN untuk tahun 2024, yang akan mencakup tiga BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Berikut rinciannya: