NEWS

Resmikan Proyek SGAR, Jokowi: Hemat Devisa US$3,5 Miliar per Tahun

Fase 2 segera dilanjutkan setelah fase 1 beroperasi penuh.

Resmikan Proyek SGAR, Jokowi: Hemat Devisa US$3,5 Miliar per TahunPresiden Joko Widodo meresmikan injeksi bauksit perdana ke SGAR Fase 1. (Doc: MIND ID)
25 September 2024

Fortune Recap

  • Presiden Jokowi resmikan injeksi bauksit perdana pada proyek SGAR fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat.
  • Proyek ini target produksi alumina pertama pada November 2024 untuk mendukung hilirisasi industri dan memenuhi kebutuhan domestik.
  • Pemerintah berkomitmen menekan impor alumunium sehingga dapat menghemat devisa sekitar US$3,5 miliar setiap tahunnya.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan injeksi bauksit perdana di proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat. Peresmian yang berlangung kemarin (24/9) itu menandai awal terbentuknya ekosistem industri aluminium yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Sebelumnya, proyek ini telah memasuki tahap commissioning dengan target produksi alumina pertama pada November 2024, dan diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan domestik sekaligus mendukung hilirisasi industri.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan proses pengerjaan dan penyelesaian proyek SGAR fase 1 tidaklah mudah. 

“Ini adalah perjuangan yang tidak mudah. Saya tahu [proyek itu] sempat terganggu. Tapi, dengan semangat dan visi yang kuat, hari ini bisa kita selesaikan. Ini merupakan jejak-jejak industrialisasi negara kita,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Rabu (25/9).

Kebutuhan alumunium Indonesia mencapai 1,2 juta ton dengan 56 persennya bersandar pada produk impor. SGAR berpotensi menghentikan masuknya alumunium impor itu, dan membantu pemerintah dalam menghemat devisa sekitar US$3,5 miliar per tahun. 

“Saya senang ekosistem hulu-hilir industri aluminium yang terintegrasi betul-betul telah selesai fase 1. Bahan baku dari Tayan ditarik ke Mempawah untuk menjadi alumina, lalu dikirim melalui [Pelabuhan] Kijing ke Kuala Tanjung dan diolah INALUM,” katanya. 

Dalam kesempatan sama, Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan bahwa melalui SGAR, pemerintah memastikan hilirisasi mineral terjadi di Indonesia sehingga dampak positif multiplier effect terhadap perekonomian menjadi lebih optimal.

Pemerintah juga berkomitmen untuk menekan impor sehingga devisa tidak keluar dan membuat stabilitas ekonomi masa depan semakin baik.

"Kami memahami bahwa hilirisasi bukan pilihan tapi kewajiban untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa agar rakyat sejahtera," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatakan pengoperasian SGAR fase 1 merupakan pencapaian penting dalam sektor pertambangan mineral Indonesia. 

Menurutnya, setelah SGAR fase 1 beroperasi secara penuh, maka Grup MIND ID akan segera melanjutkan pembangunan SGAR fase 2. Terlebih, Grup MIND ID saat ini memiliki izin lahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi alumina sekaligus pembangunan smelter pengolahan alumunium.

"Desain SGAR fase 1 memiliki luas 100 hektare, dan kami masih memiliki 500 hektare untuk SGAR fase 2. Dan itu nanti ada smelter aluminium sehingga daya saing semakin meningkat," katanya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.