Viral Pertamax Diduga Sebabkan Kerusakan Mesin, Pertamina Minta Maaf
Langsung melakukan investigasi ke SPBU.
Fortune Recap
- Investigasi kualitas produk BBM Pertamax masih dilakukan, termasuk pengiriman sampel ke Lemigas untuk uji lab lebih lanjut.
- Kendala mesin hanya terjadi pada merek dan tipe kendaraan tertentu, bukan pada seluruh kendaraan yang menggunakan Pertamax.
Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Patra Niaga menerbitkan permintaan maaf ihwal dugaan kerusakan mesin sejumlah mobil akibat Pertamax yang viral di media sosial.
Pernyataan tersebut disampaikan Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, meskipun hingga saat ini penyebab pastinya belum diketahui—apakah dari produk Pertamax atau sebab lainnya.
Yang jelas, kata dia, investigasi kualitas produk BBM Pertamax masih dilakukan sejak Jumat pekan lalu. Pertamina Patra Niaga juga terus berkoordinasi dengan pihak bengkel dan LAPI ITB (Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung) dalam investigasi itu.
"Sampel produk juga sudah kami kirimkan ke Lemigas (Lembaga Minyak dan Gas Bumi) untuk uji lab lebih lanjut," ujar Happy dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (26/11).
Heppy mengatakan selain meluncurkan investigasi internal seperti pengecekan kualitas Pertamax di berbagai titik distribusi, pihaknya juga menyambangi bengkel-bengkel di area Cibinong untuk mendalami kasus viral tersebut.
Hingga kemarin, hasil pemantauan sementara menunjukkan bahwa kendala mesin hanya terjadi pada merek dan tipe kendaraan tertentu, bukan pada seluruh kendaraan yang menggunakan Pertamax.
Ia juga menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga terus melakukan pelacakan terhadap kendaraan yang terdampak sambil menunggu hasil investigasi.
Sebelumnya sebuah video berisi anjuran untuk bisa tidak menggunakan Pertamax viral di media sosial X. Dalam cuitannya, akun @Lista3a menduga Pertamax sebagai penyebab filter BBM cepat kotor dan berkerak. Dalam video itu, berisi pula informasi mengenai beberapa mobil lain mengalami masalah yang sama karena konsumsi Pertamax.