Fortune Recap
- Puasa Nisfu Syaban adalah amalan sunnah umat Islam untuk menyambut bulan Ramadan
- Malam penuh ampunan dan keberkahan, banyak umat Islam berpuasa dan berdoa pada malam ini
- Puasa Nisfu Syaban tidak wajib, namun dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan
Jakarta, FORTUNE - Puasa Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan sunnah yang dikerjakan umat Islam untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Nisfu Syaban merujuk pada pertengahan bulan Syaban, yang jatuh pada malam ke-15 dalam kalender Hijriyah.
Malam ini dianggap istimewa karena diyakini sebagai malam penuh ampunan dan keberkahan oleh umat muslim untuk memohon ampun dan berdoa. Banyak umat Islam yang memanfaatkan momen ini untuk memperbanyak ibadah, termasuk berpuasa pada siang harinya.
Puasa Nisfu Syaban tidak termasuk puasa wajib, namun sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Puasa ini tidak hanya menjadi bentuk persiapan fisik dan spiritual menjelang Ramadan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperbanyak amal kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Waktu Puasa Nisfu Syaban 2025
Berdasarkan Kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag RI), 1 Syaban 1446 H jatuh pada 31 Januari 2025. Nisfu Syaban, yang jatuh setiap tanggal 15 Syaban, pada 2025 akan terjadi pada 14 Februari.
Oleh karena itu, puasa Nisfu Syaban akan dilaksanakan pada Jumat, 14 Februari 2025, dan malam Nisfu Syaban dimulai pada Kamis, 13 Februari 2025 setelah waktu Maghrib.
Hukum Puasa Nisfu Syaban
Mengenai hukum puasa Nisfu Syaban, terdapat perbedaan pandangan di kalangan ulama. Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa ini dianjurkan, sementara yang lain berpendapat bahwa tidak ada dalil yang cukup kuat yang secara khusus menganjurkan puasa pada hari Nisfu Syaban.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, disebutkan bahwa Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Sya'ban, bahkan hampir seluruh bulan Sya'ban. Oleh karena itu, sebagian ulama berpendapat bahwa puasa Nisfu Syaban adalah sunnah karena mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW yang memperbanyak puasa di bulan tersebut.
Beberapa dalil juga mendukung keutamaan berpuasa di bulan Sya'ban. Salah satu hadis yang sering dikutip adalah:
"Rasulullah SAW berpuasa lebih banyak di bulan Sya'ban daripada bulan-bulan lainnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mendasari pandangan bahwa puasa Nisfu Syaban dapat dianggap sebagai puasa sunnah di bulan Sya'ban, yang bertujuan untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan dan meningkatkan ketakwaan.
Niat Puasa Nisfu Syaban
Seperti halnya puasa sunnah lainnya, puasa Nisfu Syaban diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat puasa Nisfu Syaban:
نويت صوم غدا ليوم نصف شعبان سنة لله تعالى
"Nawaitu shauma ghadin liyaumi nisfi Sya’bana sunnatan lillahi ta’ala."
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah Nisfu Syaban karena Allah Ta’ala."
Niat ini sebaiknya diucapkan di malam hari sebelum fajar, namun jika terlupa, masih diperbolehkan mengucapkannya di pagi hari sebelum waktu zawal (tergelincirnya matahari).
Tata Cara Puasa Nisfu Syaban
1. Berniat
Seperti disebutkan sebelumnya, niat dilakukan di malam hari atau sebelum zawal.
2. Menahan Diri
Selama berpuasa, umat Islam wajib menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
3. Memperbanyak Ibadah
Disarankan untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Puasa Nisfu Syaban adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan, dan mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Dengan niat yang tulus dan hati yang bersih, semoga amalan ini diterima oleh Allah SWT dan membawa berkah dalam kehidupan kita.