Geser Elon Musk, Bernard Arnault jadi Orang Terkaya di Dunia
Berikut sejumlah sumber kekayaan dari Bernard Arnault.
Jakarta, FORTUNE - Bernard Arnault dinobatkan menjadi orang terkaya di dunia versi Bloomberg. Dia bahkan menggeser posisi bos Tesla Elon Musk yang kini turun ke posisi dua.
Lalu siapa Bernard Arnault? Arnault adalah pemilik brand barang mewah Moët Hennessy Louis Vuitton (LVMH). Kini, pria asal Prancis itu memiliki kekayaan berkisar US$ 171 miliar atau Rp2.667 triliun (kurs Rp 15.600).
Pria kelahiran 5 Maret 1948 di Roubaix, Perancis itu memiliki nama lengkap Bernard Jean Etienne Arnault. Dia dikenal sebagai kolektor dari perusahaan Ferret-Savinelli dan merupakan Ecole Centrale Paris.
Arnault sendiri mengenyam pendidikan di Maxence Van Der Meersch High School di Roubaix, Perancis. Setelah itu, Bernard lulus dan berkuliah di Ecole Polytechnique lulus sebagai sarjana teknik pada 1971.
Sementara sang Ibu adalah Marie-Josephe Savinel yang memiliki kontribusi pada merek mode Dior. Ayah Arnault, yaitu Leon Arnault adalah seorang kolektor perusahaan Ferret-Savinel.
Menjabat di sejumlah brand ternama
Sebagai pengusaha, Arnault memiliki sejumlah kerajaan bisnis yang menjadi sumber kekayaannya. Berikut sejumlah sumber kekayaan Arnault
1. Ex-CEO Christian Dior
Arnault menjabat sebagai CEO Financiere Agache sebelum mengambil alih Boussac Saint-Freres. Di bawah Boussac Saint-Freres, terdapat beberapa anak perusahaan lainnya. Di antaranya adalah Christian Dior dan Le Bon Marche yang merupakan gerai ritel besar.
2. CEO LVMH
Pada akhir tahun 80-an, LVMH hampir dibubarkan. Demi menyelamatkan perusahaan, Arnault bertekad membeli 43 persen kepemilikan saham dan menjadi pemegang saham terbesar. Persentase tersebut berhasil membuatnya menjabat sebagai chairman atau CEO. Tepatnya pada 1988, Arnault menyisihkan US$ 1,5 miliar untuk membuat perusahaan induk Guinness.
Diketahui bahwa Guinness saat itu memiliki 24 persen LVMH. Tak hanya itu, orang terkaya ini juga menggelontorkan US$600 juta untuk mengambil alih 13,5 persen saham LVMH. Setelah itu, pada Januari 1989, senilai US$500 juta kembali dikeluarkannya dan membuat porsi kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 43,5 persen, sekaligus pemegang terbanyak.
Kemudian, Arnault resmi memimpin LVMH sejak 13 Januari 1989 dengan dipilih menjadi Chairman dewan direksi LVMH. Diketahui Arnault memiliki ambisi yang kuat dan ingin membawa LVMH menjadi pemasok barang mewah terbesar di dunia.
Sumber kekayaan lain selain fashion
Pada 1988, Arnault juga mengakuisisi Celine. Lalu, pada 1993, LVMH turut menggaet merek dagang Berluti dan Kenzo. Semakin gencar, La Tribune juga bergabung pada tahun yang sama. Tak sampai di situ, pada 1994, Arnault kembali mengakuisisi Guerlain.
Lalu dua tahun setelahnya, pihaknya membeli Loewe. Berikut pada 1997, Marc Jacobs dan Sephora juga diambil alih. Diketahui juga bahwa Thomas Pink, Emilio Pucci, Fendi, DKNY, dan La Samaritaine juga menjadi bagian dari LVMH.
Arnault juga disebut-sebut berinvestasi di beberapa perusahaan teknologi. Di antaranya adalah Boo.com, Libertysurf, dan Zebank. Menariknya, Arnault turut berinvestasi di Netflix pada 1999. Bahkan, Blue Capital juga mengumumkan bahwa Arnault memiliki sejumlah saham Carrefour, sekitar 19,69 persen persen saham pada 2007.
Orang terkaya di dunia ini juga diketahui membeli Princess Yachts, yaitu kapal pesiar seharga 253 juta euro. Tak hanya itu, ia juga mengambil alih Royal van Lent, perusahaan yang bergerak di sektor pelayaran. Arnault juga mengakuisisi Chateau Cheval Blanc, yakni perusahaan produsen minuman beralkohol dan anggur.
Arnault telah lama memegang gelar orang terkaya di Eropa, tetapi pria berusia 73 tahun itu memiliki profil yang jauh lebih rendah daripada Musk dan tidak aktif secara pribadi di platform media sosial utama mana pun. Bernard Arnault menikah dan memiliki lima anak, semuanya saat ini bekerja di LVMH atau di brand lainnya.