Solo, FORTUNE - Kampung Kauman, Solo jadi percontohan pertama ekosistem pengembangan sektor kuliner halal dengan kearifan lokal. Pembentukan ekosistem kuliner halal yang terintegrasi secara end to end ini dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk menguatkan eksistensi produk halal dalam negeri baik dari segi pendampingan pelaku usaha, peningkatan kualitas produksi, maupun pemasaran dengan cakupan konsumen yang lebih luas.
Upaya memaksimalkan potensi kuliner halal
Ketua VI Pengurus Pusat MES, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan ekonomi syariah merupakan sektor yang memiliki potensi yang sangat besar dengan nilai pengeluaran mencapai US$1,9 triliun dengan 60 persen di antaranya disumbang oleh pengeluaran makanan dan minuman. Hal ini juga senada dengan kontribusi sektor makanan dan minuman menyumbang 36,4 persen dari total PDB nasional. Untuk itu program ini sangat sejalan dengan kesempatan dan potensi yang ada
Pahala mengatakan bahwa Thailand sampai dengan saat ini bahkan mengklaim sebagai The World Halal Kitchen atau Dapur Halal Global dengan proyek kawasan industri halal. Misalnya yang dilakukan di Songkla dan kota-kota kawasan wisata utama lainnya seperti Phuket dan Chiang Mai.
"Oleh karena itu, Indonesia harus dapat bersaing dengan apa yang sudah dilakukan oleh Thailand dengan mencanangkan visi sebagai The World Halal Kitchens," katanya, dalam peluncuran Program Pengembangan UMKM Sektor Kuliner Berbasis Ekosistem dan Kearifan Lokal di Kampung Kauman Solo, dikutip dari laman resmi MES Rabu (16/2).
Menurut Wakil Menteri BUMN ini, upaya tersebut bisa dimulai dengan membangun ekosistem kuliner halal yang berada di Kampung Batik Kauman Solo, Jawa Tengah. Dirinya kemudian mendorong agar program ini dapat direplikasi di daerah atau kawasan yang memiliki potensi yang sama.
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, bahwa Saat ini Kota Surakarta sedang mengembangkan potensi kawasan kuliner halal kampung Kauman Solo. Hal ini dalam rangka menjawab potensi sektor industri halal yang semakin besar setiap tahunnya.
Lebih lanjut Gibran menegaskan pentingnya penguatan kapasitas UMKM dalam pengembangan kawasan kuliner halal. Menurutnya dengan masifnya UMKM akan meningkatkan persaingan antar pelaku usaha, sehingga berdampak pada terciptanya iklim perekonomian daerah yang kompetitif.
Kampung Kauman Solo menjadi pilot project dari program pengembangan sektor kuliner halal berbasis budaya yang diharapkan dapat menjadi percontohan bagi daerah lainnya. Selain sebagai pusat kuliner, Kampung Kauman Solo juga diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat pemberdayaan dan pengembangan ekosistem usaha halal di Solo dan sekitarnya.