Semester I 2024, Penerbitan Sukuk ESG di Negara Teluk Capai Rp291 T

Porsi terbesar dari Arab Saudi dengan 42,7 persen sukuk ESG.

Semester I 2024, Penerbitan Sukuk ESG di Negara Teluk Capai Rp291 T
Ilustrasi sukuk. Shutterstock/Nor Sham Soyod
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sepanjang semester pertama 2024, penerbitan Sukuk berbasis ESG (environment, social, governance) di negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencapai US$18,5 miliar atau sekitar Rp291 triliun. Pencapaian ini mewakili 43 persen dari total penerbitan sukuk global, yang mencapai US$43 miliar atau sekitar Rp695 triliun. Informasi ini disampaikan oleh Lembaga Pemeringkat Fitch.

Bashar Al Natoor, Global Head of Islamic Finance di Fitch Ratings, menyatakan bahwa penerbitan surat utang ESG menarik karena memiliki potensi jangka menengah yang menjanjikan. Selain itu, meningkatnya komitmen pemerintah terhadap keberlanjutan dan tujuan penerbit untuk memenuhi mandat ESG serta rencana diversifikasi pendanaan juga menjadi faktor pendorong.

“Namun, segmen utang ESG masih dalam tahap awal dibandingkan dengan pasar maju,” katanya, mengutip Zawya pada Kamis (8/8).

Penerbitan sukuk ESG tumbuh sebesar 13 persen

Arab Saudi memberikan kontribusi terbesar (42,7 persen) terhadap penerbitan sukuk ESG berperingkat Fitch, diikuti oleh Uni Emirat Arab (UEA) di posisi kedua dengan 33,8 persen. Di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, penerbitan sukuk ESG tumbuh sebesar 13 persen sepanjang semester pertama 2024.

"Empat negara tersebut yakni Malaysia, Indonesia, Turki, dan Pakistan mencatatkan penerbitan Sukuk ESG sebesar US$6,3 miliar [kisaran Rp 101 triliun]," tulis laporan tersebut.

Sementara itu, penerbitan obligasi ESG mengalami penurunan sebesar 34 persen dari tahun ke tahun, menjadi US$7,8 miliar atau sekitar Rp113 triliun. Fitch memproyeksikan bahwa penerbitan sukuk ESG akan melambat pada kuartal ketiga 2024, sejalan dengan tren pasar sukuk global, sebelum kembali mendapatkan momentum pada kuartal keempat 2024 hingga kuartal pertama 2025.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers