Garuda Indonesia Lunasi Sebagian Surat Utang dan Sukuk Global
Sebesar US$50 juta dibayarkan dari total US$536 juta.
Jakarta, FORTUNE - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan pembayaran sebagian dari Porsi Reg-S Surat Utang, yaitu sekitar US$536,4 juta, dari total surat utang sebesar US$624,2 juta yang memiliki tingkat bunga sebesar 6,5 persen dan jatuh tempo pada tahun 2031.
Demikian pula dengan pelunasan yang diterbitkan oleh Garuda Indonesia Global Sukuk Limited, dengan total sebesar US$78,01 juta dengan tingkat distribusi periodik sebesar 6,5 persen yang akan jatuh tempo pada tahun 2031.
"Garuda Indonesia melunasi sebagian jumlah pokok Surat Utang porsi Reg-S dan Sukuk sebesar US$113,8 juta melalui skema penawaran tender dengan total nilai pelaksanaan sebesar US$49,9 juta secara bertahap pada 21 Desember 2023 untuk Surat Utang dan 29 Desember 2023 untuk Sukuk,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Kamis (4/1/2023).
Ia juga menyatakan, pelunasan sebagian tersebut dilakukan kepada pemegang surat utang dan sukuk yang mayoritas merupakan para kreditur Garuda Indonesia dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Pelunasan tersebut dirampungkan dengan menggunakan sumber dana dari kas internal perusahaan.
"Selesainya aksi korporasi pelunasan sebagian atas Surat Utang dan Sukuk menjadi salah satu komitmen Garuda Indonesia dalam menjaga kepercayaan para kreditur yang selaras dengan berbagai langkah perbaikan kinerja yang ditempuh pasca PKPU,” kata Irfan.
Upaya memperbaiki struktur permodalan
Irfan berharap langkah tersebut dapat meningkatkan struktur permodalan untuk menjadi lebih kokoh. Fokusnya adalah pada aspek kemampuan likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Dengan demikian, operasional Garuda Indonesia dapat berjalan dengan optimal dan dapat beradaptasi untuk mencapai kinerja perusahaan yang diharapkan dapat tumbuh lebih positif.
"Pelunasan sebagian surat utang dan itu juga merupakan bagian dari langkah proaktif Garuda Indonesia untuk memastikan fundamental kinerja keuangan perusahaan tumbuh solid,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa salah satu faktor pendukungnya adalah langkah berkelanjutan dalam meningkatkan kinerja ekuitas melalui manajemen aktif atas aset, liabilitas, dan ekuitas untuk mengoptimalkan profil arus kas perusahaan. Aksi korporasi ini juga mencerminkan kesungguhan Garuda yang berkelanjutan dalam memastikan penyelesaian kewajiban terhadap kreditur dilakukan dengan semakin hati-hati.
Garuda Indonesia mencatat pertumbuhan bisnis yang stabil, terlihat dari pendapatan usaha Grup hingga kuartal III 2023 yang meningkat sebesar 48,32 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia pada kuartal III 2023 juga didukung oleh peningkatan pendapatan dari penerbangan berjadwal sebesar 49,02 persen menjadi US$1,72 miliar, penerbangan tidak berjadwal yang menghasilkan pendapatan sebesar US$274,25 juta, dan pendapatan lainnya yang mencapai US$234,91 juta.
"Dengan indikator kinerja keuangan yang semakin membaik, termasuk posisi EBITDA serta rasio cash flow perusahaan, outlook pemulihan kinerja kami harapkan secara bertahap dapat terus berangsur membaik secara konsisten bertumbuh positif,” katanya.