Bisnis Pembiayaan Emas di BSI Naik 30% Capai Rp8,05 triliun

Tren harga emas naik 26,2% buat permintaan gadai meningkat.

Bisnis Pembiayaan Emas di BSI Naik 30% Capai Rp8,05 triliun
ShutterStock/CahyadiSugi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mampu memacu bisnis pembiayaan Emas miliknya hingga 4 bulan pertama 2024. Pembiayaan produk Gadai emas dan cicil emas bank syariah tersebut mampu tumbuh 30,50 persen secara year on year (yoy) dengan nilai Rp8,05 triliun di April 2024.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna mengungkapkan, pertumbuhan impresif tersebut menunjukkan kepercayaan dan minat masyarakat yang tinggi terhadap emas sebagai instrumen investasi. 

Menurut Anton, emas tetap menjadi pilihan investasi yang diminati masyarakat karena sifatnya yang safe-haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi. "Emas menjadi aset aman yang dicari, terutama saat eskalasi geopolitik meningkat," ujar Anton melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (7/6).

Tren harga emas naik 26,2% buat permintaan gadai meningkat

Ilustrasi Nasabah BSI Berangkat Haji/Dok BSI

Ia juga menekankan, harga emas cenderung naik terutama saat kondisi makro yang cukup volatile ditandai dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Dalam satu tahun terakhir, lanjut Anton, harga emas naik sekitar 26,2 persen. Dikarenakan kenaikan harga emas maka minat masyarakat untuk melakukan gadai emas meningkat. 

Anton pun merinci, pembiayaan gadai emas BSI mengalami kenaikan per April 2024 dari Rp4,48 triliun menjadi Rp5,12 triliun atau naik 14,34 persen (YoY). Sementara itu, cicil emas juga mengalami lonjakan signifikan dengan pertumbuhan 73,15 persen (YoY) dari Rp1,69 triliun menjadi Rp2,93 triliun.

Peningkatan pembiayaan berbasis emas ini mendorong pendapatan fee BSI dari gadai naik dari Rp237 miliar pada empat bulan pertama tahun 2023 menjadi Rp270 miliar pada empat bulan pertama tahun 2024 atau naik 14 persen.

Fee based income BSI capai Rp927 miliar

ShutterStock/Farzand01

Dari sisi fee based, kontribusi dari unit gadai sekitar 17 persen terhadap total fee based income empat bulan pertama di tahun 2024 yang mencapai Rp927 miliar. Anton juga menambahkan bahwa jumlah Number of Account (NOA) untuk gadai dan cicil emas di BSI juga meningkat drastis sebesar 37,88 persen (yoy), dari 373.377 menjadi 504.021 akun per April 2024. 

"Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk berinvestasi emas melalui BSI sangat tinggi. Peningkatan ini mencerminkan tingginya animo masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas,” kata Anton.

Dia lanjut menjelaskan, untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis emas, BSI menerapkan beberapa strategi kunci. Salah satunya adalah memperluas jaringan pemasaran melalui kerja sama dengan BSI Agen. Tujuannya untuk menjangkau masyarakat lebih luas lagi. Selain itu, BSI juga bekerjasama dengan toko emas di berbagai daerah, dengan total 39 toko emas yang kini bermitra dengan BSI. Di tingkat nasional, kerja sama dengan PT Aneka Tambang (ANTAM) juga terus ditingkatkan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024