Jakarta, FORTUNE - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan untuk memindahkan dana Simpanan hingga pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke sejumlah bank syariah nasional.
Hal itu tertuang dalam memo surat keputusan yang memuat tentang keputusan konsolidasi dana di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang ditandatangani langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, Dr. H. Agung Danarto.
"Dengan ini kami minta dilakukan rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan dari BSI dengan pengalihan ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan bank syariah daerah serta bank lain yang selama ini bekerja sama dengan Muhammadiyah," demikian isi memo dimaksud, dikutip di Jakarta, Rabu (5/6).
Di antara kandungan memo tersebut adalah keputusan pemindahan dana merupakan hasil dari pertemuan PP Muhammadiyah dengan AUM pada 26 Mei 2024 di Yogyakarta.
Enggan berskpekulasi, BSI terus berupaya jaga kepercayaan
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, mengaku tidak mau berspekulasi mengenai alasan PP Muhammadiyah untuk menarik dananya dari BSI. Namun, dia mengatakan bahwa sebagai stakeholder BSI terus berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, baik institusi maupun perorangan.
“Kami di BSI senantiasa berkomitmen memenuhi ekspektasi seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip adil, seimbang, dan bermanfaat sesuai syariat Islam,” kata Wisnu.
Dia menegaskan bahwa BSI tidak hanya melayani sejumlah kelompok keagamaan saja, melainkan seluruh segmen masyarakat.
DPK BSI tumbuh 10,43 persen
Seperti diketahui, segmen UMKM menjadi salah satu fokus utama BSI dalam mengembangkan ekosistem halal yang bermanfaat bagi umat Islam.
Hingga Maret 2024, BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp59,2 triliun. Pembiayaan tersebut didominasi oleh sektor UMKM, yakni sebesar Rp46,6 triliun.
Sedangkan dari sisi kinerja, pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) BSI diklaim masih tumbuh pesat 10,43 persen (yoy) mencapai Rp297 triliun, dan didominasi oleh dana murah.
Untuk sektor tabungan, BSI membukukan pertumbuhan 8,75 persen, dan pada sektor giro pertumbuhannya mencapai 10,52 persen.