Jakarta, FORTUNE - Bank Mega Syariah (BMS) mencatatkan total kelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai lebih dari Rp10 triliun pada Mei 2024. Nilai itu tumbuh 6,67 persen secara year to date bila dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2023.
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji menyatakan, pihaknya terus berupaya menyasar segmen priority banking sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan volume DPK di tengah tren kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
"Disamping itu, kedepannya kami juga akan meningkatkan pertumbuhan bisnis priority banking melalui produk-produk berbasis fee seperti wealth management,” ujar Rasmoro Pramono Aji melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (10/6).
Sejalan dengan pertumbuhan DPK, total CASA di BMS juga meningkat 3,60 persen menjadi lebih dari Rp 2,9 triliun. Sementara, porsi CASA terhadap DPK BMS pada Mei 2024 tercatat 28,90 persen. Ini lebih baik dari Mei 2023 yang berada di posisi 27,11 persen
Gaet nasabah prioritas, BMS relokasi cabang Kelapa Gading
Tak hanya itu, strategi lain untuk memacu DPK ialah dengan melakukan relokasi Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kelapa Gading pada Senin, 10 Juni 2024.
Cabang ini merupakan relokasi dari yang sebelumnya beralamat di Jl. Raya Timur Boulevard Blok NB1 Kav.23 Kec. Kelapa Gading Jakarta Utara, pindah ke Jl. Boulevard Gading Barat Blok LA-1 Kav. 19-20 Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pria yang akrab disapa Oney ini mengatakan relokasi KCP Kelapa Gading juga merupakan upaya Bank Mega Syariah mengembangkan segmen priority banking. Rencananya, KCP Kelapa Gading akan menjadi salah satu kantor cabang prioritas di Area Jakarta.
“Hadirnya kantor cabang prioritas di Kelapa Gading diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah sekaligus untuk menggarap potensi nasabah kelas menengah atas,” ungkap Oney.
Oney menambahkan, sebagai upaya mendukung layanan yang optimal bagi Nasabah Prioritas, KCP Kelapa Gading dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti lounge atau ruang khusus untuk melayani nasabah prioritas.