Pembiayaan Naik 5,2%, Bank Mega Syariah Manfaatkan Penurunan Bunga BI

Aset Bank Mega Syariah naik 21,1%.

Pembiayaan Naik 5,2%, Bank Mega Syariah Manfaatkan Penurunan Bunga BI
Ilustrasi pegawai Bank Mega Syariah tengah melayani nasabah/Dok. BMS
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Mega Syariah (BMS) mencatatkan Pembiayaan senilai Rp7,3 triliun hingga Agustus 2024 atau tumbuh 5,2 persen secara year to date (ytd) dari akhir 2023. Peningkatan total pembiayaan seiring dengan peningkatan total dana pihak ketiga (DPK) yang juga tumbuh 12 persen (ytd).

Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Hanie Dewita mengatakan sektor perbankan syariah di Indonesia selama ini dikenal memiliki daya tahan yang baik. Pihaknya terus memanfaatkan momentum penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) untuk memacu pembiayaan

Ia menyebut, ini akan semakin memperkuat daya saing bank-bank syariah dalam memberikan solusi pembiayaan berbasis syariah. “Penurunan BI Rate dapat menjadi katalis yang memperkuat optimisme Bank Mega Syariah dalam meningkatkan penyaluran pembiayaan,” kata Hanie melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (19/9).


 

Turunnya bunga acuan akan turunkan cost of fund

Ilustrasi deposito bank (unsplash/towfiqu barbhuiya)

Ia menambahkan, keputusan BI ini diprediksi akan berdampak positif terhadap penyaluran kredit perbankan, tidak terkecuali pada pembiayaan bank-bank syariah. Biasanya, penyaluran pembiayaan akan meningkat seiring dengan menurunnya biaya dana atau cost of fund.

“Di satu sisi, turunnya cost of fund membuat Bank Mega Syariah lebih fleksibel dalam menetapkan margin bagi hasil yang kompetitif dengan tetap memberikan keuntungan bagi nasabah,” ungkap Hanie.

Hanie melanjutkan, untuk mendorong pertumbuhan aset dan pembiayaan, Bank Mega Syariah akan fokus pada optimalisasi cross-selling produk-produk syariah yang relevan dengan kebutuhan nasabah, serta memperluas jaringan distribusi melalui kemitraan strategis. Selain itu, pengembangan layanan digital juga akan menjadi prioritas untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas nasabah.

Aset BMS naik 21,1%

Logo Bank Menga Syariah/Dok Bank Mega Syariah

Fungsi intermediasi yang berjalan dengan baik turut mendorong pertumbuhan aset Bank Mega Syariah. Per Agustus 2024, total aset naik 21,1 persen (ytd) atau menjadi lebih dari Rp17,6 triliun. Di satu sisi, kualitas aset juga terjaga dengan baik tercermin dari rasio non performing financing (NPF) yang berada di posisi sekitar 0,8 persen, angka ini masih sangat ideal jika dibandingkan batas aman yang ditetapkan regulator yaitu sebesar 5 persen.

Selain dari sisi bisnis, Bank Mega Syariah juga fokus meningkatkan loyalitas nasabah. Menurut Hanie, tanpa loyalitas pangsa pasar yang besar belum tentu menghasilkan dampak signifikan terhadap pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, perluasan segmen pasar akan diimbangi dengan program cross-selling yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik nasabah.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil