Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus gencar melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah negara di Timur Tengah. Setelah membuka kantor cabang penuh di Dubai pada akhir 2023 lalu, pada tahun ini bank dengan kode saham BRIS ini bersiap untuk membuka cabang di Arab Saudi.
“Sedang dalam proses (izin pembukaan cabang) di Saudi Arabia untuk market haji dan umroh remittance bisnis Saudi," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat konferensi pers rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BSI pada Jumat sore (17/5).
Dengan hadirnya kantor cabang di Arab Saudi, lanjut Hery, BSI dapat melayani transaksi perbankan hingga kebutuhan uang tunai para jamaah haji hingga Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sana.
Seperti diketahui, potensi pasar haji dan umroh di Indonesia sangat besar. Apalagi, setiap tahunnya Indonesia mengirimkan total jemaah haji sekitar 220 ribu dan jemaah umroh yang mencapai satu juta jemaah. Bahkan, Hery sempat memperkirakan bahwa potensi transaksi dari segmen itu bisa mencapai Rp100 triliun.
BSI telah ajukan izin ke otoritas moneter Arab Saudi
Sementara itu, Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menuturkan, saat ini pihaknya sedang mengajukan izin kepada otoritas moneter Arab Saudi yakni Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA). Bob tetap optimis pembukaan kantor cabang bakal rampung pada tahun ini meski banyak perizinan yang perlu dilakukan.
Bob Tyasika Ananta menjelaskan, Arab Saudi menjadi negara dengan potensi kerja sama perdagangan yang besar ke Indonesia. Apalagi, Arab Saudi juga menjadi penghubung atau hub perdagangan produk barang menuju negara Timur Tengah lainnya hingga Afrika Utara.