Akikah dan kurban merupakan salah satu jenis ibadah yang dilakukan oleh umat Islam sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Jika dilihat secara sekilas, keduanya sama-sama melibatkan proses penyembelihan hewan ternak.
Meskipun memiliki kesamaan, kedua jenis ibadah tersebut mempunyai perbedaan yang signifikan. Perbedaan akikah dan kurban terlihat dalam beberapa faktor pembedanya, seperti tujuan, waktu pelaksanaan, hingga penerima dagingnya.
Agar tidak keliru, berikut beberapa perbedaan antara akikah dan kurban yang perlu Anda ketahui.
1. Pengertian
Perbedaan akikah atau Aqiqah dan kurban yang pertama bisa dilihat dari definisi kedua jenis ibadah tersebut.
Pada hakikatnya, Qurban dapat dipahami sebagai upaya yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan menunaikan perintah-Nya.
Perintah yang dimaksud dalam hal ini adalah menyembelih hewan ternak. Penyembelihan tersebut dilakukan pada 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik 11, 12, 13 Dzulhijjah.
Di sisi lain, aqiqah adalah sebutan untuk rambut bayi. Pada dasarnya, aqiqah menandai hewan yang disembelih atas nama bayi yang telah dilahirkan.
2. Tujuan ibadah
Selain pengertiannya, akikah dan kurban juga memiliki tujuan ibadah yang berbeda satu sama lain. Kurban dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan umat muslim.
Biasanya, kurban dilakukan setiap hari raya Idul Adha. Di momen tersebut, seluruh umat Islam juga mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim.
Berbeda dengan akikah, tujuan umat Muslim menyembelih hewan adalah sebagai bentuk rasa syukur atas karunia kelahiran bayi. Ketika akikah, pihak keluarga akan mengorbankan hewan ternak untuk menyambut bayi yang dilahirkan tersebut.
3. Dasar hukum
Dasar hukum juga menjadi salah satu perbedaan akikah dan kurban yang bisa dikenali. Dilihat dari hukumnya, keduanya memang termasuk sebagai sunah muakkadah. Meskipun begitu, keduanya tetap memiliki perbedaan.
Dasar hukum kurban merujuk pada Surat Al-Kautsar ayat kedua. Kurban dapat dikatakan sebagai salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang mampu.
Setiap muslim yang memenuhi syarat finansial dan memiliki rezeki lebih dianjurkan untuk melaksanakan kurban setidaknya sekali dalam seumur hidup.
Sementara itu, akikah termasuk ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan.
Bagi umat Islam yang mampu secara finansial bisa melakukan aqiqah. Jika tidak mempunyai kemampuan untuk melaksanakan dan terasa memberatkan, akikah bisa tidak dilakukan.
Meskipun begitu, akikah tetap menjadi ibadah yang dianjurkan untuk memperoleh pahala.
4. Jenis hewan yang disembelih
Seperti yang diketahui, akikah dan kurban melibatkan proses penyembelihan hewan ternak.
Biasanya, hewan ternak yang bisa disembelih dalam kurban hanya boleh dilakukan dengan bahimatul an’am. Hewan ternak yang dimaksud meliputi unta, sapi, domba, dan kambing.
Dalam ibadah akikah, hewan yang disembelih biasanya dapat berupa kambing atau domba. Tidak jarang, sapi juga digunakan bagi umat Islam yang memiliki kemampuan finansial yang lebih baik.
Perlu diingat, hewan yang dikurbankan dalam qurban dan aqiqah tersebut harus memenuhi syarat cukup umur, sehat, serta bebas dari cacat yang menggagalkan keabsahan.
5. Jumlah yang disembelih
Perbedaan akikah dan kurban lainnya juga terletak pada jumlah hewan yang disembelih pada prosesi ibadahnya.
Bagi umat Islam yang ingin melakukan akikah pada bayi dilahirkan, jenis kelamin menjadi patokan jumlah hewan yang disembelih.
Untuk bayi laki-laki, kambing atau domba dianjurkan untuk mengorbankan dua ekor yang dianggap setara. Bagi bayi perempuan, Anda cukup menyembelih satu ekor kambing atau domba.
Hal tersebut berbeda dengan ibadah kurban yang biasa dilakukan setiap tahunnya. Tidak ada patokan resmi mengenai jumlah hewan ternak yang dikurbankan.
Artinya, setiap umat muslim bebas menyembelih hewan ternak sesuai dengan kemampuan finansialnya.
6. Proses dan rangkaian ibadah
Dari segi proses dan rangkaian ibadah yang dilakukan, akikah dan kurban mempunyai perbedaan yang signifikan.
Dalam aqiqah, prosesi yang dilakukan mulai dari membaca niat, menyembelih hewan, memotong rambut bayi, menyembelih hewan, dan membagikan daging.
Tempat pelaksanaan akikah bisa dilakukan di rumah atau berdasarkan kesepakatan keluarga.
Sementara kurban, umat Islam akan memulainya dengan membaca niat, menyembelih hewan, hingga mendistribusikan daging.
Untuk tempat penyembelihannya, proses qurban dilakukan di tempat tertentu yang telah ditentukan.
7. Waktu pelaksanaan
Perbedaan yang mudah dikenali dari kedua jenis ibadah ini adalah waktu pelaksanaanya. Ibadah kurban biasanya dilakukan ketika hari raya Idul Adha, tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Lain halnya dengan ibadah akikah yang tidak berpatok pada hari raya tertentu. Karena menyangkut kelahiran bayi, ibadah akikah bisa dilakukan kapan saja setelah tujuh hari kelahirannya. Artinya, tidak ada batasan waktu yang ketat untuk melangsungkan aqiqah.
8. Penerima daging
Perbedaan akikah dan kurban berikutnya ada pada sasaran penerima dagingnya.
Untuk ibadah kurban, terdapat hak orang yang berkurban sebesar sepertiga dari hasil penyembelihannya. Sisa daging akan dibagikan kepada sesama yang membutuhkan.
Wujud daging yang dibagikan juga dalam wujud masih mentah yang sudah ditimbang sama rata.
Sementara untuk akikah, tidak ada ketentuan mengenai pembagian dan penerima daging. Jadi, daging tersebut bisa dibagikan kepada siapa saja, baik keluarga, tetangga, atau fakir miskin.
Pembagian daging juga dianjurkan dibagikan dalam kondisi sudah dimasak.
Itu dia beberapa perbedaan akikah dan kurban yang bisa Anda perhatikan agar tidak keliru mengenalinya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda!