SHARIA

Indonesia Raih Destinasi Ramah Muslim Terbaik 2024

Kualitas dalam pariwisata halal perlu ditingkatkan.

Indonesia Raih Destinasi Ramah Muslim Terbaik 2024Masjid Agung Baiturrahman di Banda Aceh. Shutterstock/FREDOGRAPHY.ID
07 November 2024

Jakarta, FORTUNE - Indonesia kembali meraih pengakuan internasional sebagai destinasi pilihan utama bagi wisatawan Muslim, setelah menerima penghargaan "Destinasi Ramah Muslim Terbaik Tahun 2024" dari Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index. Penghargaan ini adalah kali kedua berturut-turut, setelah pencapaian serupa di tahun 2023.

Indonesia juga tercatat di peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal dunia pada Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2023, mengungguli 140 negara lainnya.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, mengatakan pemerintah terus berusaha memperkuat hubungan dengan pelaku industri, memperluas jangkauan pasar, mendorong ekspor halal, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang wisata halal, dan menarik investasi di sektor industri halal untuk mendukung pengembangan pariwisata ini. Salah satu upaya, yakni melalui Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 yang turut memperkuat visi menjadikan Indonesia destinasi utama untuk pariwisata ramah Muslim secara global.

"Membuka peluang besar untuk mengembangkan industri halal serta menjadikan Indonesia top of mind bagi wisatawan Muslim di seluruh dunia," ujar Widiyanti, dalam keterangan pers, dikutip Kamis (11/7).

"Bersama-sama, mari kita kembangkan Pariwisata Halal Indonesia dan perkenalkan negeri indah kita sebagai paradise on earth (surga di bumi)," katanya, menambahkan.

Peningkatan kualitas dalam pariwisata halal

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani, menekankan pentingnya peningkatan kualitas dalam atraksi, fasilitas, dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan untuk memperkuat pariwisata halal di Indonesia.

"Yang terpenting bukan soal mengungguli negara tetangga untuk menjadi nomor satu, melainkan memperbaiki diri sesuai aspek-aspek penilaian dalam Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index," ungkap Rizki.

Ia menambahkan bahwa populasi Muslim global yang mencapai sekitar dua miliar jiwa menciptakan peluang besar bagi pariwisata halal dan pengembangan produk halal dalam negeri.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati, mengatakan ada kemungkinan pariwisata halal di Bali akan terus dilanjutkan. Saat ini Kementerian Pariwisata masih dalam tahapan menggodok program-program yang akan Kemenpar jalankan lima tahun mendatang, termasuk mengembangkan lebih banyak destinasi pariwisata ramah Muslim.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.