Berkah Akhir Tahun, Fee Based Income Bank Mega Syariah Naik 22%
Sales volume kartu kredit BMS naik 50%.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Mega Syariah (BMS) menuai berkah akhir tahun dengan mencatatkan peningkatan transaksi pembiayaan hingga kartu kredit.
Diketahui bersama, momen libur akhir tahun seringkali diwarnai dengan berbagai aktivitas keuangan seperti, belanja, transfer uang dan berbagai transaksi lainnya. Pada momen spesial itu, transaksi keuangan kerapkali melonjak dibandingkan hari-hari biasanya.
Selama periode 22 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024, Bank Mega Syariah mencatatkan kenaikan aktivitas transaksi melalui aplikasi mobile banking M-Syariah yang meningkat 24 persen dari rata-rata transaksi harian di bulan Desember 2023.
Digital Business and Product Management Division Head Bank Mega Syariah, Benadicto Alvonzo Ferary menjelaskan, fitur M-Syariah yang paling diminati selama periode tersebut adalah layanan transfer yang mencatatkan persentase transaksi tertinggi.
"Bank Mega Syariah berkomitmen untuk memperkuat pengalaman digital melalui inovasi dan digitalisasi, memastikan nasabah dapat menikmati kenyamanan dan kemudahan dalam setiap transaksi mereka,” ungkap Benadicto melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (4/1).
Peningkatan transaksi M-Syariah selama momen libur akhir tahun turut berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan bank yang bersumber dari biaya atau Fee Based Income. Total fee based income yang diperoleh pada periode 22 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024 naik 22 persen dari rata-rata fee based harian di bulan Desember 2023.
Sales volume kartu kredit BMS naik 50%
Peningkatan signifikan juga terlihat pada penggunaan aktivitas belanja masyarakat. Terlihat sales volume Syariah Card (kartu pembiayaan atau kartu kredit syariah) selama bulan Desember yang melonjak hingga 50 persen dibandingkan bulan November 2023.
Syariah Card Business Division Head Bank Mega Syariah, Eva Dahlia Kusumawati menyampaikan, penggunaan Syariah Card terbanyak selama Desember terdapat di merchant kategori retail & marketplace, diikuti oleh clothing & apparel serta restaurant.
"Peningkatan jumlah ini mencerminkan kepercayaan nasabah kami dalam memilih solusi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, serta keserbagunaan kartu kami dalam mendukung kebutuhan belanja mereka,” ungkap Eva Dahlia.
Seperti diketahui, momen tahun baru menjadi spesial bagi masyarakat dan banyak digunakan untuk berbelanja. Data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), jumlah uang kartal yang beredar selama periode Nataru tahun ini mencapai Rp 130,37 triliun. Jumlahnya mengalami peningkatan sebesar 11 persen dari realisasi pada tahun 2022 yang sebesar Rp 117,7 triliun.