Jakarta, FORTUNE – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan laba senilai Rp2,82 triliun hingga kuartal II/2023. Raihan laba tersebut tumbuh 32,41 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebutkan, penerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan salah satu kunci BSI dapat menjaga kinerja positif sepanjang tahun berjalan 2023. Hery meyakini bahwa dengan penguatan GRC, BSI dapat terus merealisasikan pertumbuhan berkelanjutan.
Selain itu, kinerja solid BSI, lanjut Hery juga didorong oleh kemampuan perseroan mengelola dengan baik rasio effisiensi dan rasio biaya yang berpengaruh terhadap business process dan operasional bank. Tercatat hingga Juni 2023, rasio BOPO perseroan mengalami perbaikan dari 74,50 persen menjadi 70,87 persen.
“Dengan komposisi rasio keuangan yang balance, posisi dana yang kuat, serta kualitas pembiayaan yang baik, BSI optimis hingga akhir tahun pertumbuhan bisnis akan tumbuh dobel digit. Begitu juga dari sisi pertumbuhan nasabah, kami meyakini hingga akhir tahun bisa mencapai 20 juta nasabah,” kata Hery Gunardi melalui konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (19/9).
Pembiayaan BSI naik 16% menjadi Rp221 triliun
Selain itu, pendorong lainnya ialah pertumbuhan pembiayaan yang mencapai 16 persen (yoy) yang mencapai Rp221 triliun di kuartal II-2023. Kinerja pembiayaan BSI, lanjut Hery, juga sejalan dengan kualitas pembiayaan yang terjaga, yang tercermin dari NPF gross sebesar 2,31 persen atau membaik dari posisi tahun sebelumnya sebesar 2,78 persen. Hal ini juga berdampak baik pada cost of financing (CoC) menjadi 1,55 persen.
Sedangkan untuk penghimpunan dana, BSI mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp252,52 triliun pada kuartal II-2023, yang didominasi oleh produk tabungan yang memberikan kontribusi sebanyak Rp110,93 triliun. Atas hal itu, porsi CASA BSI terus membaik yang didominasi dana murah sebesar 59,93 persen.
Sebagai institusi keuangan syariah, BSI juga konsisten dalam mengimplementasikan environment, social, and governance (ESG). Portfolio pembiayaan keuangan berkelanjutan BSI mencapai Rp52,6 triliun atau 23,77 persen dari total pembiayaan BSI. Nilai pembiayaan ESG tersebut tumbuh 4,99 persen (yoy).
Untuk mendorong implementasi keuangan berkelanjutan, BSI juga mendorong upaya sustainable operation melalui program pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan. Di antaranya green building office Gedung Landmark BSI di Aceh dan penggunaan solar panel di BSI Mayestik dan Mataram.