Jakarta, FORTUNE – Teknologi AI (Artificial Intelligence) Microsoft 365 Copilot kini dilengkapi dengan penggunaan Bahasa Indonesia, menjadikannya alat serbaguna tak hanya bagi perorangan, tapi juga organisasi, atau Perusahaan.
Vice President IT Corporate Solutions dan Cloud CoE Telkomsel, Wira Manuara, mengatakan bahwa teknologi GenAI besutan Microsoft ini sudah memberikan dampak transformasional bagi operasional di Telkomsel. “Memungkinkan tim kami untuk fokus pada inisiatif strategis yang mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kepuasan pelanggan,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Kamis (5/12).
Wira pun membagikan sejumlah tips pengguna Microsoft 365 Copilot, khususnya perusahaan, untuk mendukung berbagai keperluan.
1. Ketahui masalah pekerjaan yang membutuhkan bantuan GenAI
Wira mengatakan, penerapan teknologi AI, harus berangkat dari pengetahuan akan kebutuhan masalah yang ingin diselesaikan.
Dengan demikian, pemanfaatan GenAI akan benar-benar tepat sasaran dan spesifik pada masalah yang dihadapi. “Ini akan membuat adopsi yang dilakukan tidak hanya sekedar FOMO (Fear of Missing Out) atau mengikuti tren saja,” katanya.
2. Pastikan share holder perusahaan mendukung implementasi GenAI
Hal ini penting, karena implementasi GenAI bisa mengubah alur kerja perusahaan, termasuk dari mindset para pekerja di dalamnya. Dengan adanya dorongan dari perusahaan, maka penggunaan teknologi AI di perusahaan akan semakin terdemokratisasi dan bisa membantu penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi, bahkan memberikan efektivitas dan efisiensi pada setiap sistem operasi yang rutin dijalankan.
“Dalam konteks demokratisasi, perusahaan memerlukan Center of Excellent (CoE) dan komunitas, sehingga setiap individu di perusahaan tidak perlu belajar dari nol, mengingat banyak ‘pelajaran’ baru yang harus dipelajari. Selain itu, perusahaan juga harus memastikan ada safe environment bagi setiap orang untuk mencoba penerapan teknologi baru sebelum diterapkan lebih luas,” ujar Wira.
3. Kelola perubahan yang akan terjadi dengan hadirnya GenAI
Mengubah perilaku orang tidaklah mudah, apalagi berkenaan dengan rutinitas pekerjaan yang sudah biasa dilakukan dalam jangka waktu lama. “Sebuah kebiasaan sulit diubah, butuh adanya agen-agen perubahan untuk memperluas pola pikir baru yang diterapkan dengan inovasi teknologi baru yang diterapkan,” katanya.
Misalnya, untuk pekerjaan yang biasa dilakukan manual akan bisa berubah dengan hadirnya Microsoft 365 Copilot. “Para pekerja harus bisa menerima keberadaan Copilot sebagai pendamping kerja mereka (para pekerja) sehari-hari, dalam apapu yang dikerjakan,” ujarnya.
4. Perhatikan faktor etika dan tanggung jawab dalam penggunaan GenAI
Teknologi berkembang dengan sangat pesat dengan cakupan yang sangat luas, sehingga pemahaman yang mendalam dan penerapan etika serta tanggung jawab dalam menerapkan GenAI menjadi sangat krusial.
Lalu lintas data akan makin mudah diakses oleh siapapun, di waktu kapanpun, sehingga kesadaran diperlukan untuk menjaga keamanan dari setiap aktivitas yang dilakukan.
“Kita harus sadar tentang data apa saja yang cukup berisiko saat terekspose di lalu lintas komunikasi dalam implementasi GenAI, dan tidak sesuai dengan data governance. Kesadaran dan kewaspadaan ini bukan hanya jadi tanggung jawab tim IT, namun semua pekerja yang mengadopsi GenAI,” ujar Wira.
Menurutnya, etika juga dibutuhkan dalam penerapan GenAI, agar setiap penggunaannya tidak melewati batas-batas yang mungkin membahayakan individu lain atau bahkan perusahaan. Hal ini penting, karena dalam sistem teknologi AI yang cukup terbuka, potensi risiko keamanan pun semakin tinggi dan semua pihak harus menyadarinya.
Demikian ini beberapa tips yang perlu diperhatikan setiap perusahaan yang akan mengimplementasikan teknologi AI, seperti Microsoft 365 Copilot, ke dalam sistem operasional perusahaan.