Perusahaan Antisipasi Peningkatan Penggunaan Teknologi AI
Sebanyak 38 persen pekerja menggunakan GenAI setiap bulan.
Jakarta, FORTUNE – Teknologi AI generatif (GenAI) mulai digunakan secara masif oleh para pekerja untuk menunjang berbagai pekerjaan yang mereka lakukan. Untuk menarik, mempertahankan, dan mengembangkan tenaga kerja berkualitas, Perusahaan perlu mengoptimalkan strategi pengelolaan sumber daya manusia.
Mengutip dari Jobstreet, sebanyak 38 persen pekerja menggunakan GenAI setiap bulannya, Indonesia bersaing dengan angka rata-rata global 39 persen. Angka ini mencerminkan peluang besar pemanfaatn teknologi terdepan ini di dunia kerja.
Berikut ini Fortune Indonesia akan mengulas sejumlah rekomendasi dari Jobstreet by SEEK mengenai cara memanfaatkan GenAI dalam lingkungan kerja guna meningkatkan kinerja tim dan menciptakan peluang kerja di masa.
1. Mempersiapkan Kebutuhan Keterampilan di Masa Depan
Perusahaan perlu mengambil langkah proaktif dalam mengantisipasi keterampilan yang dibutuhkan seiring dengan perubahan teknologi. Identifikasi awal terhadap keterampilan baru sangat penting agar perusahaan tetap relevan.
Sebagai langkah awal, perusahaan bisa mengadopsi strategi rekrutmen berbasis keterampilan yang lebih fleksibel, dengan tidak hanya menekankan pada kualifikasi yang spesifik tetapi juga memberi ruang bagi para kandidat dari berbagai latar belakang yang relevan. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk meraih bakat yang lebih beragam dan menyesuaikan kebutuhan industri yang terus berkembang.
2. Menarik Tenaga Kerja dengan Proses Rekrutmen yang Efektif
Proses perekrutan yang baik bukan hanya soal mencocokkan keterampilan kandidat dengan posisi yang dibuka, tetapi juga mencakup pemahaman akan kebutuhan, aspirasi, dan motivasi calon karyawan.
Dengan strategi perekrutan yang disesuaikan secara khusus untuk berbagai persona kandidat, perusahaan dapat membangun kesesuaian budaya yang lebih baik sekaligus meningkatkan kesempatan untuk menarik talenta yang sesuai.
Perekrutan yang personal ini juga dapat berkontribusi pada tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi, karena calon karyawan merasa lebih dihargai dan termotivasi.
3. Mengembangkan Keterampilan Tenaga Kerja Melalui Pelatihan yang Terfokus
Pengembangan keterampilan karyawan tidak lagi sekadar mengikuti program pelatihan konvensional.
Dalam era GenAI, perusahaan perlu mengintegrasikan program pelatihan dengan tujuan bisnis yang strategis.
Program pelatihan perlu dikembangkan untuk mendukung kemampuan karyawan dalam memanfaatkan teknologi baru, termasuk GenAI. Untuk mendukung hal ini, manajemen perusahaan harus berkomitmen penuh, tidak hanya dalam hal finansial, tetapi juga dengan menyediakan infrastruktur yang mendukung keberhasilan penerapan teknologi ini dalam operasional sehari-hari.
4. Meningkatkan Keterlibatan dan Komunikasi dengan Karyawan
Salah satu aspek penting dalam adaptasi GenAI di tempat kerja adalah komunikasi yang terbuka dengan karyawan.
Keterlibatan karyawan dalam diskusi mengenai arah perusahaan, terutama terkait teknologi baru, dapat meningkatkan motivasi dan rasa kepemilikan mereka terhadap perubahan. Di samping itu, GenAI dapat memberikan solusi dalam meningkatkan produktivitas kerja dan menciptakan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik bagi karyawan.
Teknologi ini mampu mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan membebaskan waktu karyawan untuk berfokus pada pekerjaan yang bernilai lebih tinggi.
Dengan memanfaatkan teknologi GenAI dalam platform perekrutan dan pengelolaan tenaga kerja, pendekatan yang lebih personal dan mudah digunakan pun diperlukan.
Integrasi AI memungkinkan platform untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih responsif dan sesuai kebutuhan, menciptakan pengalaman yang lebih efisien baik bagi pencari kerja maupun perusahaan. Implementasi rekomendasi di atas diharapkan tidak hanya membantu perusahaan dalam menjaga daya saing, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan tenaga kerja yang lebih inklusif, efektif, dan adaptif terhadap perubahan.