Jakarta, FORTUNE - Amazon Web Services (AWS) umumkan rencana investasi senilai £8 miliar atau sekitar Rp161,53 triliun (kurs Rp20.190,65 per Poundsterling) di Inggris selama lima tahun ke depan. Rencana strategi ini merupakan bagian dari upaya perseroan memperluas infrastruktur Pusat Data di seluruh negeri.
VP dan Direktur Pelaksana EMEA di AWS, Tanuja Randery, mengatakan bahwa investasi tersebut membantu memenuhi lonjakan permintaan dari pelanggan dan mitra serta memainkan peran penting dalam mendorong transformasi ekonomi digital Inggris.
“Beberapa tahun ke depan bisa menjadi salah satu yang paling penting bagi masa depan digital dan ekonomi Inggris, karena organisasi dari semua ukuran di seluruh negeri semakin merangkul teknologi seperti komputasi awan dan AI untuk membantu mereka mempercepat inovasi, meningkatkan produktivitas, dan bersaing di panggung global,” kata Randery seperti dikutip dari IT Pro, Rabu (11/9).
Ekspansi ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan terhadap Inggris, diharapkan akan menciptakan lebih dari 14.000 pekerjaan, dengan mayoritas mendukung rantai pasokan pusat data AWS.
Investasi tersebut melengkapi investasi AWS sebelumnya di Inggris, hingga kini mencapai £8 miliar atau Rp222,10 triliun.
Tidak sendirian
IT Pro menuliskan, AWS yang merupakan anak usaha dari perusahaan teknologi Amazon, bukanlah satu-satunya pemain pusat data di Inggris, karena masih ada Google Cloud dan Microsoft, yang juga berinvestasi besar tahun ini.
Pada Januari lalu, Google Cloud mengumumkan rencana untuk berinvestasi US$1 miliar sebagai bagian dari langkah untuk memperluas infrastruktur pusat data.
VP Google dan direktur pelaksana Google Inggris dan Irlandia, Debbie Weinstein, mengungkapkan bahwa Inggris adalah negara utama bagi bisnis Google dan pemimpin dunia sekaligus perintis dalam bidang AI, teknologi, dan sains.
“Investasi di pusat data Waltham Cross kami adalah yang terbaru dalam serangkaian investasi yang mendukung warga Inggris dan ekonomi yang lebih luas,” katanya.
Microsoft sudah menghabiskan sekitar £2,5 miliar pada Februari 2024, untuk memperluas infrastruktur pusat data AI secara global dalam tiga tahun ke depan.
Peningkatan pendanaan ini akan membuat raksasa teknologi tersebut membawa lebih dari 20.000 GPU (Graphic Processor Unit) tercanggih ke Inggris pada tahun 2026, dan merupakan bagian dari strategi investasi pan-Eropa yang lebih luas untuk memenuhi permintaan pusat data terkait AI yang melonjak.