Jakarta, FORTUNE – Perusahaan desain berteknologi, Canva, resmi menunjuk Kelly Steckeberg sebagai Chief Financial Officer (CFO) baru. Kelly sebelumnya merupakan CFO dari platform komunikasi berbasis video Zoom.
Dalam keterangannya, salah satu founder Canva, Cliff Obrecht, mengungkapkan bahwa Steckelberg memiliki rekam jejak panjang sebagai pemimpin kuat dan pemikir strategis di beberapa perusahaan teknologi sebelumnya.
“Bila dikombinasikan dengan keahliannya dalam mengembangkan perusahaan skala besar, ini menjadi tambahan yang sempurna untuk tim kami (Canva),” ujarnya seperti dikutip dari Startup Daily, Selasa (19/11).
Steckelberg pernah menjabat di bagian keuangan Cisco dan juga pernah menjadi CEO perusahaan kencan online, Zoosk, sebelum bergabung dengan Zoom pada 2017.
Ia dikenal sebagai salah satu sosok yang membawa Zoom ke lantai bursa Nasdaq (IPO) pada April 2019.
Menurut Startup Daily, Steckelberg berhasil membawa Zoom IPO dan mengumpulkan dana hingga US$356,80 juta atau sekitar Rp5,64 triliun (kurs Rp15.819,64/US$), dengan harga per saham yang mencapai US$36.
Bahkan, pada hari pertama perdagangan, harga saham perusahaam melonjak 72 persen menjadi $66, membuat valuasi perusahaan menyentuh angka US$15,9 miliar. Pada 2020, harga saham Zoom menyentuh US$559 dengan nilai perusahaan US$69,9 juta.
Meski berdomisili di Austin, Texas, Amerika Serikat, Steckelberg mengaku sangat mengagumi tim Canva di Sydney, Australia, yang dianggapnya memiliki, “Ciri khas perusahaan yang benar-benar generasional,” dengan karakter bersemangat, kreatif, dan fokus pada pertumbuhan yang luar biasa.
Sambutan positif
Pengumuman Steckelberg sebagai CFO baru Canva yang akan dimulai 26 November mendapat sambutan positif.
Canva melaporkan pengguna aktif bulanan mereka meningkat 10 persen dalam sebulan terakhir menjadi 220 juta, dengan pendapatan tahunan mencapai US$2,5 miliar dan pihak Canva mengeklaim sudah untung selama tujuh tahun berturutan.
Masuknya Steckelberg juga beriringan dengan rencana IPO dari Canva–sudah berdiri sejak 2013. The Economic Times menuliskan bahwa nilai perusahaan desain ini mencapai US$32 miliar dalam beberapa waktu terakhir, naik dari pencapaian US$26 miliar ketika penggalangan dana di awal tahun 2024. Namun demikian, angka ini tetap jauh lebih rendah dari puncak valuasi yang diraih pada 2021 sebesar US$40 miliar.
Obrecht memang belum menyebutkan secara detail soal waktu IPO ini, namun ia menyatakan akan menjaga perusahaan teknologi ini tetap privat dalam waktu dekat, sambil berinvestasi dalam kecerdasan buatan dan penjualan korporat tanpa pengawasan ketat dari pasar publik.
Perusahaan telah melakukan banyak akuisisi untuk memperkuat rangkaian produknya, termasuk Leonardo.ai, dan meluncurkan alat AI generatif bernama Dream Lab.
Kabar tak sedap
Meski kedatangan Steckelberg ke Canva diliputi oleh banyak kabar positif, namun sejumlah informasi yang didapat Startup Daily menyebutkan bahwa Canva memang sedang mencari CFO baru, setelah CFO lama mereka, Damien Singh–sudah menjabat delapan tahun–mengudurkan diri secara tiba-tiba dari jabatannya.
Dalam surat elektronik yang dikirimkannya kepada seluruh staf Canva pada 5 Februari 2024, Singh menuliskan, “Kami berada di titik penting memasuki dekade berikutnya di mana kami perlu membangun fondasi untuk beroperasi sebagai perusahaan yang siap go public,” katanya. “Hari ini adalah hari terakhir saya di Canva.”
Kabar soal sebab pengunduran diri Singh memang masih simpang siur, namun Capital Brief sempat menyebutkan bahwa ia mengundurkan diri di tengah penyidikan internal atas tuduhan yang sedang diajukan.
"Kami memiliki kebijakan nol toleransi terhadap perilaku tidak pantas dan berkomitmen penuh untuk menyelidiki dan menangani setiap kasus tersebut secara menyeluruh,” tulis Canva dalam keterangannya.
Sementara itu, Steckelberg sempat dikabarkan menghadapi masalah dengan divisi Human Resources di Zoom, menjelang IPO perusahaan itu, setelah sumber anonim melaporkan bahwa Steckelberg memiliki hubungan konsensual yang tidak diungkapkan di tempat kerja sebelumnya.
Namun, persoalan ini sudah selesai sejak lama, dan berakhir pujian dari Founder dan CEO Zoom, Eric Yuan.
"Steckelberg adalah kontributor luar biasa serta penjaga budaya, nilai, dan standar tinggi kami sejak bergabung dengan perusahaan," katanya.